Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Kaltim dengan Cinta Menuju Rusia

24 Mei 2016   09:42 Diperbarui: 24 Mei 2016   23:55 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ondel-ondel Betawi menyambut para tamu dalam acara

Jempol buat Mahasiswa Indonesia yang berada di Rusia, khususnya buat Mahasiswa dari Kalimantan Timur, Kaltim. Lebih khusus lagi buat Gubernur Kaltim. Wah… ada apa nih kok tiba-tiba muji para mahasiswa  dan Gubernur Kaltim? Mungkin pembaca bertanya-tanya. Tulisan kok diawali dengan kata jempol atau belum apa-apa sudah memuji dulu, apanya sih yang menarik? Ini dirahasianya. Mungkin bagi orang panggung ini suatu hal yang biasa, menari dan menyanyi, tapi anda akan setuju dengan saya bila melihat proses apa yang terjadi di balik tampilan mahasiswa-mahasiswa kita kali ini.

Mari kita mulai, mereka kebanyakan yang tampil pada pentas di Kampus kebanggaan masyarakat Rusia, disebut juga kampus PBB, RUDN, pada tanggal Sabtu, 21 Mei 2016, tepat dengan tanggal mundurnya Suharto sebagai Presiden RI ke 2, tepatnya tanggal 21 Mei 1998. Loh apa hubungannya?  Bagini, jika saja Suharto tidak mundur dari jabatannya sebagai Presiden RI, maka acara seperti ini di Rusia tidak akan pernah ada, mengapa?

Karena di era reformasi inilah hak-hak otonomi daerah dihargai, jangan lupa di masa Orba, orde baru, bagi yang ke Rusia akan diawasi oleh pihak keamanan, dan tidak mudah, apa lagi untuk kuliah. Nah beda di jaman reformasi, hubungan baik Rusia Indonesia terjalin erat, jangan lupa juga, hanya beda sehari, Jokowi baru saja bertemu denga Putin di Soci, pertemuan tingkat tinggi ASEAN, 18-10 Mei 2016. Jadi di era reformasi inilah  tak tanggung-tanggung pemerintah, dalam hal ini Gubernur Kaltim, memberikan beasiswa bagi masiswa-mahasiswa yang potensial untuk belajar di Rusia.

Gadis Rusia menari Jaipong dengan lincah. Foto: Dokumen pribadi
Gadis Rusia menari Jaipong dengan lincah. Foto: Dokumen pribadi
Yang dikirimpun mengalahkan jumlah bea siswa dari pemerintah pusat! Luar biasa, bagaimana tidak, ada sekitar kurang lebih 150 mahasiswa dari Kaltim yang sekarang belajar di Rusia dari kurang lebih 200 mahasiswa Indonesia yang berada di Rusia, dan akan dikirim lagi mahasiswa-mahasiswa Kaltim ke Rusia untuk belajar, khususnya perkerataapian, dan menyusul dibidang nuklir. Memang kalau dilihat secara umum, dari negara-negara yang lain yang belajar di Rusia, kita, Indonesia belum “ada apa-apanya”. Bayangkan dari Cina, Vetnam, Malaysia dan lain sebagainya, di atas ribuan mahasiswa yang mereka kirim ke Rusia.

Kembali ke sepak terjang mahasiswa Indonesia Rusia, yang di awal tulisan saya sebut dengan jempol, mengapa? Karena baru kali ini, dalam skala besar, mahasiwa Indonesia di Rusia yang menggebrak Rusia dengan kraesi yang tak tanggung-tanggung, seharian, dari pagi sampai malam, dan di tengah hujan deras yang mengguyur Moskow, untungnya penyelanggaraan di daam gedung RUDN, yang kapasitasnya seperti konser umumnya, di atas 500 orang, padahal ini kampus, bukan gedung konser umum yang nontonnya pakai tiket. Ini luar biasa, lagi-lagi untuk kegiatan mahasiwa, jangan lupa ini di negara orang, yang tentu saja perlu kerja keras untuk mewujudkan terealisasinya acara yang bertajuk “ Pelita Cinta Nusantara” dari Kaltim menuju dunia.

Sebenarnya bukan hanya mahasiwa dari Kaltim saja, tapi sebagian besar yang bergerak dari mahasiswa Kaltim tersebut. Maka kerja luar biasa ini, khususnya untuk pertunjukan, lagi-lagi perlu diacungkan jempol, karena dari pukul 17.00 WM ( 21.00 WIB) sampai dengan 21.00 WM( 01.00 WIB) nonstop tari dan nyanyi bergerak di atas panggung, dengan sebuah gaya yang dibuat semacam narasi dengan tokoh sentral anak muda Rusia yang berkeliling ke Indonesia. Dari ujung Barat pulau Sumatera sampai ke ujung Timur Papua.


Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Reog Ponorogo pun ikut tampil, lihat itu kepala macam dengan untain bulu burung Jendrawasih ditambah Kuda lumping. Foto; Dokumen prbadi.

Maka dimunculah beraneka tari dan nyanyi yang melawakili pulau besar di Indonesia atau Nuasantara, dan penontonpun berdecak kagum dan tak berangkat dari kursinya selama kuarang lebih 2 jam. Luar biasa, dari mahasiswa Indonesia di Rusia untuk nusantara dan dunia. Mengapa? Karena yang nontonpun dari penjuru dunia yaitu mahasiwa-mahasiwa yang kuliah di RUDN, dengan demikian mahasiswa Indonesia secara tak langsung dengan membawa misi budaya Nusantara untuk dunia!

Bahkan mahasiswa negara lain ikut menyumbangkan budayanya pada acara tersebut, munculah tarian kipas Korean Selatan, tari Sufi dari Turky, musik gendang rege dari Afrika, tari gaya India dibawakan mahasiswa dari Srilanka, Band anak muda Rusia, tarian dari Armenia, dan goyang tradisionil dari Peru dan lain sebagainya, berkolaborasi dengan mahasiswa kita dengan tarian Mareka-reka dari Maluku, Reog Ponorogo, tari Badinding dari Sumatera Barat, tarian panah dan sumpit dari Kaltim, tarian dari Papua, lagu “lenggang-lenggok Jakartanya” Crisye pun tampil, dan tak ketinggalan muncul wayang kulit oleh Prof. Andrik Purwasito dari ISI Jogyakarta, serta tarian Jaipong oleh gadis Rusia,  keren habis!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ini baru mahasiswa, jangan lupa ini dikerjakan oleh para mahasiswa kita ditengah-tengah ujian semester, menjelang liburan musim panas nanti, Juni- Agustus, tiga bulan ke depan mereka libur setelah ujian semester. Bayangkan, ditengah ujian semester mereka berhasil menggebrak Rusia, luar biasa. Dan ini bukan pertunjukan kecil, karena melibatkan begitu banyak orang dan sponsor yang mereka cari sendiri.

Wah benar-benar hebat mahasiswa kita kali ini, kalau dihitung biaya, entah berapa besarnya saya tak tahu, karena untuk menyewa gedung saja, bukan perkara kecil, biaya sewa di Rusia “gila-gilaan”, sehingga kadang-kadang, untuk yang bersipat resmi saja, yang kantor resmi saja, saya tak mau menyebut lembaganya, nanti rame, harus mencari gedung yang bisa gratis atau bahkan tampil di lapangan, seadanya atau bahkan tampil ikut “nyelip” atau “diselipkan” di acara milik pemerintah Moskow, Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun