Dengan demikian mengundang jumlah pengiklan, perusahaan atau individu, yang menayangkan iklan di kompasiana, dan ini berarti pemasukan dana yang tidak kecil buat kompasiana. Karena begitu banyak iklan, sehingga banyak kompasioner yang menarik diri, tidak menulis lagi, karena tulisannya banya kepotong iklan. Dan pembacanya pun menjadi males membaca, karena banyak iklan yang memotong tulisan.
Begitulah paradok yang terjadi  di www.kompasiana.com, anggota semakin banyak dan konten juga banyak, tapi pembaca setiap konten menjadi lebih sedikit, bahkan nyaris      0 ( nol ) pembaca, seperti saya sudah kemukakan di atas. Dan hal tersebut bukan hanya terjadi pada konten teman-teman kompasioner, tapi juga terjadi pada artikel yang saya tayangkan.
Lalu bagaimana solusinya? Buatlah konten yang menarik dan actual, atau konten yang kontroversial, namun siap-siap diserang teman-teman lain. Repot memang, karena sekarang semua orang, kalau mau, Â bisa menulis. Sebagaimana hukum evolusi, siapa yang kuat bertahan dan beradaptasi, dialah yang unggul. Nah penulis yang demikian berarti tetap eksis di kompasiana. Demikian.
Jakarta, 19 Agustus 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI