Bayangkan mereka menulis dengan tangan mulai dari satu hurup. Lalu lahirlah buku klasik yang berjiid-jilid. Atau di era modern simak tulisan Buya Hamka dari Lembaga Hidup, Tasawuf Modern, Filsafat Hidup sampai karya yang fenomenal dari Buya Hamka" Tafsir Al Azhar, 30 Jilid! Hebatnya tafsir Al Azhar ditulis ketika Buya Hamka di dalam penjara. Beliau dimasukan ke penjara di rezim Orde Lama. Bayangkan di dalam penjara Buya Hamkan bisa menulis tafsir 30 Jilid! Dan belum pakai laptop seperti sekarang.
Dan itu semua di mulai dari satu hurup saja. Anda bisa bayangkan betapa hebatnya mereka, disaat belum ada mesin ketik, hanya dengan tulisan tangan mampu melahirkan puluhan jilid buku, luar biasa. Loh kita, dimana sarana sudah begitu banyak dan menulis tidak lagi dengan tangan, bisa juga menulis dengan suara! Menulis dengan suara, tidak lagi repot menulis dengan tangan. Suara sudah bisa melahirkan karya, lalu kenapa lahir buku dari tangan kita? Wah kalau dilanjutkan bisa panjang nih, padahal mulanya hanya dari satu hurup saja. Demikian.
