Ketika Amien Rais tak mendukung "jagoannya" semua teriak dengan lantang, menentang Amien Rais, saya yakin, kalau Amien Rais mendukung "jagoannya" Amien Rais dipuji-puji, Coba tanya, kenapa dan mengapa bisa begitu? Ya wajar aja namanya juga pertarungan politik, siapa kawan dan siapa lawan menjadi semacam adu kekuatan, namun akan terjadi sebaliknya, jika sama kepentingannya, yang tadinya lawan bisa menjadi kawan, dan yang tadinya kawan bisa menjadi lawan karena beda kepentingan, lihat saja yang terjadi saat Pilpres 2019 yang lalu, Â iyakan?
Jadi kalau Amien Rais" turun gunung", tolong biasa saja, tak perlu dibully, karena tokoh senior lainnya, seperti SBY yang " turun gunung" membela anaknya, AHY, saat partainya dikudeta oleh orang-orang yang sebelumnya adalah bagian dari Partai Demokrat juga, kecuali Muldoko yang menjadi ketua versi KLB. Megawati juga " turun gunung" mempersiapkan anaknya, Puan Maharani, untuk Pilpres 2024.
Termasuk JK, yang sudah disandingkan dengan AHY, untuk Presiden dan Wakil Presiden 2024. Entah siapa yang iseng, ujug-ujug JK disandingkan dengan AHY untuk Pilpres 2024? Jangan-jangan yang iseng tadi lagi nyontoh pemilunya USA, di mana Biden yang pernah dua kali menjadi Wakil Presiden, sekarang menjadi Presiden USA, hasil Pemilu 2020 yang lalu.
Kebetulan JK juga dua kali menjadi wakil Presiden, masa SBY pertama dan Jokowi pertama. Nah rupanya mirip antara Biden dengan JK, dalam usia, JK juga sudah ga jauh beda dengan Biden. Ini mungkin yang menginsfirasi orang iseng tadi. JIka iya, ya ga salah juga. Kan semua orang punya hak yang sama untuk dipilih menjadi Presiden/ Wakil Presiden asal memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan Undang-Undang. Nah apakah JK akan menyapreskan atau dicapreskan untuk Pilpres 2024? Kita lihat saja nanti.
Baik kita kembali ke Amien Rais, Apakah partai besutan Amien Rais akan mendapat respon dari pemilih nantinya? Akankah Amien Rais nyapres 2024 dengan kendaraan partainya sendiri? Yang jelas tak boleh menghambat orang untuk membentuk partai politik, mencapreskan atau dicapreskan, semuanya punya hak yang sama. Amien Rais punya hak sama dengan Megawati SBY, JK, Jokowi, Surya Paloh dan lain sebagainya. Ini semua pembelajaran politik bagi generasi berikutnya. Kalau apa-apa main larang, lalu kapan bangsa ini mau maju?
