Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersyukur

31 Desember 2020   17:57 Diperbarui: 31 Desember 2020   18:28 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersyukur bisa menikmati musim dingin. Dokumen prbadi SZ.

Bersyukur masih hidup dan masih diberikan nikmat kehidupan, karena dengan demikian, insha Allah, kita masih bisa beramal untuk di masa depan, khususnya beramal untuk akherat.

Bersyukur masih sehat,  sementara di sana banyak orang yang sedang berbaring sakit,  tak berdaya, susah makan,  minum bahkan untuk bernapas pun susah. Ketika sehat mau makan,  minum,  bernapas, duduk, berbaring, berdiri,  berjalan dan sebagainya, bisa. 

Alhamdulillah. Bersyukur bila sakit, walau mungkin sangat susah, karena ketika sakit dan diterima dengan sabar dan ikhlas akan menggugurkan dosa-dosa. Dengan sakit, akan terasa betapa bernilainya kesehatan. Dengan diberikan penyakit,  biasanya semakin banyak ingat Allah, berdzikir kepada Allah dan banyak bertobat, mohon ampun atas segala kesalahan dan dosa-dosa.

Bersyukur masih lengkap dalam keluarga, ada Ayah,  Ibu,  Anak,  suami,  Istri,  sehingga masih bercengkrama,  bercerita dan berbagi. Ada yang mendengarkan dan ada didengarkan. Ada yang menegur bila ada kesalahan,  memperbaiki bila ada kekeliruan, dan menasehati bila ada kealfaan.

Bersyukur yang masih sendiri atau sudah sendiri, karena ditinggal Suami atau Istri, dengan sendirian bebas ke mana saja pergi dan kemana saja yang disukai. " Merdeka!" Dengan kesendirian akan bergerak leluasa.

Bersyukur juga yang sudah berkeluarga,  dengan berkeluarga separuh iman terselamatkan,  walau bukan jaminan. Dalam keluarga saling melengkapi, saling nasehat menasehati menuju ridho Illahi untuk mendapat syurga yang abadi.

Bersyukur masih bekerja, walau terkadang tekanan pekerjaan begitu menghimpit dada,  sehingga dada terasa sesak, tak nyaman. Coba lihat di sana,  ratusan ribu, bahkan jutaan orang mencari kerja susah, mencari " sesuap nasi atau sepotong roti" susah sekali.

Bersyukur yang belum atau sudah bebas tugas. Dengan bebas pekerjaan,  terasa lapang dada, karena tak ada lagi yang " tunjuk sana tunjuk sini", bebas dari tekanan, hinaan, caci maki. Bisa menikmati hidup dan kehidupan, tanpa ada yang iri, dengki, fitnah, dendam dan menjatuhkan.

Bersyukur dengan segala yang ada,  dan orang yang pandai bersyukur,  akan ditambahkan nikmatNya,  Alhamdulillah.

Jangan lupa, bisa mengucapkan " Alhamdulillah " atau bersyukur, juga harus disyukuri,  karena tanpa izin Allah,  lidah bisa kelu. Sebanyak apapun rezeki yg diterima, tak mau bersyukur baik dengan hati, lisan dan perbuatan.

Mari terus bersyukur sampai kata syukur tak bisa terucap. Dan ditimpali dengan sabar. Semoga Allah SWT selalu memberikan taufik,  hidayah dan ridhoNya buat kita semua. Aamiin YRA.

Jakarta,  31 Desember 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun