Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Benarkah Anies Baswedan Sedang Digembleng Menuju RI 1 2024?

12 Agustus 2019   21:33 Diperbarui: 12 Agustus 2019   22:09 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan Jabatan Gubernur wajah Presiden. Semoga tetap istiqomah untuk membenahi Jakarta. Sumber; tribunnews.com

Kalau minjam istilah Bang Rhoma Irama" Terlalu!" Hari gini mencari seorang wakil Gubernur saja sampai memakan waktu berbulan-bulan. Pilpres sudah selesai, Prabowo dan Sandiago Uno sudah legowo dikalahkan oleh pasangan Jokowi dan KH Ma'ruf Amin. Tinggal pelantikan bulan Oktober 2019 mendatang. Sandiago Uno yang sudah mundur dari jabatan Wakil Gubernur, mundur dengan sukarela karena maju menjadi Calon Wakil Presiden dalam Pilpres 7 April 2019 lalu.

Namun hari gini, pengganti  Sandiago Uno belum juga ada, belum juga ada Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mendampingi Anies Baswedan, sekali lagi " terlalu!" Mau dibawa ke mana DKI Jakarta ini? 

Masa harus terus menerus tarik ulur yang tidak berkesudahan? Kasihan kan Anies Baswedan tak ada wakilnya, walau seorang wakil tidak dapat mengambil kebijakan yang strategis, tapi mbok ya jangan ditahan-tahan begini lama. Masa dari sekian puluh juta orang warga DKI Jakarta  atau dari luar Jakarta, tak ada satu orang pun yang bisa menggantikan Sandiago Uno? Masa memilih seorang wakil Geburnar saja sedemikian alotnya?

Ada apa ini? Saya sebagai warga DKI Jakarta menyesalkan  hal demikian, mengapa tega sekali para politikus menggantung masalah Wakil Gubernur DKI ini. " Teganya-teganya" Kalau pakai bahasanya pendangdut  Meg i Z.  

Apakah memang disengaja agar Anies  Baswedan bekerja tanpa seorang wakil sampai akhir masa jabatannya atau memang Anies Baswedan sedang digembleng sedemikian rupa, agar Anies tak tahan mengahadapi masalah Jakarta yang sedemikian rumitnya sendirian? Ada apa ini, untung saja Anies orang yang beriman, yang sandaran hidupnya adalah Allah SWT. 

Untung saja Anies anak seorang Pahlawan, yang sudah dicontohkan oleh  orang tuanya dengan jiwa patriot yang tak kenal kata menyerah dan kalah.

Untung saja Anies Baswedan punya motto yang sangat baik, dan yang menjadi inspirasi untuk saya juga, mungkin juga untuk Anda semua, yaitu : Di puji tidak terbang, dihina tidak tumbang" Ini luar biasa. 

Sebuah kata motivasi yang sangat kuat, tidak terbang dan sombong ketika dipuji, dan tidak mudah jatuh atau tumbang tatkalai dihina, dicacimaki, dibully, dikritik dan lain sabagainya. Anies telah menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin, baik dalam skala local maupun nasional. Jangan lupa Anies adalah mantan menteri pendidikan nasional, yang telah menoreh garis yang tegas dan jelas di kanpas dunia pendidikan dengan Indonesia Mengajar.

Disingkirkan dari kabinet tidak membuat Anies Baswedan tenggelam, namun tanpa meminta tawaran menjadi calon GUbernur waktu itu, benar-benar luar biasa! Siapa sangaka Anies dapat mengalahkan Ahok. 

Ahok yang sombong ketika menjadi Gubernur, dapat dikalahkan dengan mudah oleh Anies. Ahok yang tatkala itu benar lagi kuat-kuatnya menjadi seorang Gubernur dengan bekingan langsung Presiden Jokowi, benar-benar keok, bertekuk lutut di bawah pilihan rakyat langsung, yang menggusur Ahok dari kursi jabatan Gubernur.  Ahok yang sombong ketika diwawancari Kick Andy, yang dia bilang " akan menang mudah karena hanya 50% + 1". Ternyata kalah.

Tapi sudahalah.... Ahok sudah mengakui kekalahan dan kesalahannya, Ahok pun sudah mengakui dia sudah cacat politik, yanng lalu sudah berlalu. Mari kita maafkan Ahok yang sudah menggores tinta di dalam kanpas Gubernur DKI Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun