Mohon tunggu...
Vira Mulyawati
Vira Mulyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mahasiswa BK Unnes Kreasikan Jamu Tradisional Menjadi Jaliput

27 November 2019   14:19 Diperbarui: 27 November 2019   14:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang angkatan 2017 ini telah melakukan terobosan baru yaitu membuat minuman tradisional berupa jamu yang dimodifikasi menjadi minuman jamu milenial. Mahasiswa ini merupakan tim dalam sebuah kewirausahaan yang terdiri 4 orang perempuan, yaitu Rifka Annisa Rizky (nece), Vira Mulyawati (vira), Putri Nur Aini (iput), dan Costly Ifada (ifada).
 

dokpri
dokpri
Usaha ini berawal dari tujuan untuk melestarikan minuman khas orang Jawa yang berupa jamu yang sekarang sudah mulai jarang ditemukan dan hanya orang-orang tertentu saja yang meminumnya atau mengkonsumsinya seperti orang sepuh (yang sudah lanjut usia) dan ibu menyusui. Sangat jarang yang menyukai minuman khas orang Jawa ini terutama kaum remaja. 

Dengan menciptakan minuman jamu milenial, 4 orang mahasiswa ini berharap orang-orang menyukai minuman khas Jawa ini meskipun dalam bukan sesuai aslinya. Awal mulanya, tim ini mengadopsi dari penjual jamu yang biasa berjualan di pasar dekat kampus UNNES. "kemudian kami mengkombinasikan dengan kesukaan masyarakat kampus sehingga jamu yang akan kami buat ini diminati banyak kalangan sehingga muncul sebuah produk yang kami sebut JALIPUT yaitu jamu jelly sruput", Ujar Vira  Mulyawati saat expo kewirausaahan yang di gelar di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Sabtu (23 November 2019)

Jaliput ini terdiri dari kuah jamu yang terbuat dari campuran rempah-rempah jahe dan jeruk nipis sebagai khas jamu. Jahe dan jeruk nipis ini memiliki khasiat membakar lemak, detoksifikasi dan memasok vitamin C dan antioksidan ke dalam tubuh. Kemudian ditambahkan varian jeli untuk membuat kesan baru dan menarik bagi pelanggan dengan 3 varian rasa yang dipilih yaitu kunyit asem jawa sebagai ciri khas jamu, strawberry, dan buah naga. 

Karena tidak semua buah bisa dikombinasikan dengan kuah jamu tersebut. Varian rasa tersebut juga memiliki khasiat yang baik dan menyehatkan bagi tubuh. Jadi, jaliput ini sangat baik untuk dikonsumsi untuk berbagai kalangan usia. Jaliput ini kuat bertahan sampai 3 hari jika dimasukkan ke dalam mesin pendingin karena diproduksi secara manual tanpa tambahan bahan-bahan pengawet lainnya.

Jaliput ini hadir menjadi sesuatu yang baru. "Minuman kekinian yang menyehatkan serta packaging yang menarik menambah daya tarik tersendiri", tutur Bu Muslikhah selaku Dosen pembimbing kewirausahaan mereka. "Minuman ini dapat dikonsumsi mulai dari kelas mahasiswa sampai dosen bahkan anak-anak pun bisa karena ada varian rasa buahnya", tambahnya.

Selain untuk melestarikan minuman khas Jawa yang sudah mulai punah, jaliput ini hadir tidak jauh dari jurusan 4 mahasiswa ini yaitu Bimbingan dan Konseling. "Sebagai calon konselor, kami mengharapkan kehidupan yang nyaman dan menyehatkan. Baik sehat raga maupun jiwa", Kata Putri Nur Aini ketika ditanya kenapa memilih minuman jamu. "Kami mengkonseling pembeli dengan minuman jaliput sebagai penyehat raga dan tulisan motivasi-motivasi dalam packaging sebagai penyehat jiwa', jelasnya lebih rinci.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa manusia bisa disugesti dengan menggunakan kata-kata. Disini, mereka menggunakan kata-kata yang menyehatkan jiwa dan membangkitkan semangat.

"Dalam sekali expo, kami dapat menjual sekitar 150 bungkus jaliput seharga Rp. 5000,- perbungkus", jelas Nece. "Target pembeli kami tidak hanya mahasiswa, akan tetapi dosen-dosen serta pegawai yang ada di Universitas Negeri Semarang dan masyarakat sekitar UNNES", tambah Ifada sebagai staff marketing dalam tim tersebut.

Semarang, Senin, 25 November 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun