KTP dewasa: antre di Disdukcapil, nunggu dipanggil, foto, sidik jari, dan jangan lupa senyum manis sambil nahan marah karena nomor antrean loncat.
KTP Pink alias KIA: kelihatannya simpel, tapi sering dramanya lebih banyak. Misalnya, pas mau difoto, anaknya malah lari-lari, atau lebih pilih main pasir ketimbang antre. Bahkan ada yang udah duduk manis, eh pas difoto, nyengir sambil nunjukin gigi ompong satu.
KTP Pink Untuk Main Roblox
Di beranda TikTok, saya pernah menemukan ada yang pamer KIA-nya untuk main game Roblox. Di game ini, kebanyakan memang anak kecil dan mereka ingin bermain Roblox sambil menyalakan mikrofon atau on mic. Nah, untuk on mic, diperlukan sebuah kartu identitas. Nah, mereka dengan bangganya menunjukkan KIA-nya seolah-olah mau pinjol.
Apakah KIA Punya Masa Depan Cerah?
Tentu. Bayangkan kalau kelak KIA bisa di-upgrade jadi kartu khusus untuk akses diskon mainan, gratis es krim, atau antrian cepat di wahana mandi bola. Jadi sistem reward sejak dini.
Atau bisa juga digunakan untuk program loyalitas. Kalau anak rajin makan sayur, poinnya nambah, nanti bisa ditukar dengan tiket bioskop film kartun.
Kita semua pernah kecil. Pernah nggak punya KTP, pernah ingin top-up game, tapi belum cukup umur. Nah, dengan hadirnya KIA, sekarang anak-anak Indonesia bisa merasa jadi bagian dari sistem negara. Lucu, menggemaskan, tapi juga penting.
KTP Pink mengingatkan kita bahwa tiap warga negara, sekecil apapun, sudah dihitung, sudah dianggap, dan sudah masuk sistem. Bahkan sebelum bisa menyebut "kependudukan" dengan benar.
Jadi, kalau suatu hari kamu lihat anak tetangga pamer KIA atau KTP Pink-nya, jangan sirik. Itu bukan sekadar kartu. Itu simbol identitas masa depan dengan warna yang lebih manis daripada hidup kita sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI