Modulnya berbasis lokal---disesuaikan dengan risiko setempat seperti longsor, gempa, banjir, atau letusan gunung api. Artinya, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi memahami ancaman nyata di lingkungannya.
Dampak yang Terasa, Bahkan Sebelum Bencana Terjadi
Dampak SiBona tidak menunggu hingga bencana terjadi. Ia sudah terasa di ruang kelas, di ruang guru, di ruang keluarga. Anak-anak kini tahu ke mana harus lari saat gempa. Guru-guru tahu bagaimana menyusun rencana evakuasi sekolah. Bahkan ada sekolah yang telah membentuk Tim Sekolah Tangguh Bencana dan menjalankan simulasi berkala tanpa harus menunggu instruksi pusat.
Lebih dari itu, program ini mempersempit jurang informasi antara sekolah kota dan desa. SiBona hadir sampai ke pelosok, menyetarakan hak setiap anak untuk selamat dan siap.
Sebagai warga, saya bangga Banyuwangi punya SiBona. Sebuah program yang sederhana, tapi berdampak besar. Edukasi adalah mitigasi terbaik, dan tampaknya kita mulai melakukannya dengan benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI