Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Sih Etika dalam Berelasi dengan Orang Lain?

22 Februari 2023   23:03 Diperbarui: 22 Februari 2023   23:14 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/citizen6/read/4651374/kembalinya-kebiasaan-berkumpul-dan-berjabat-tangan-setelah-pandemi

Etika berbicara tentang baik dan buruk, benar dan salah, boleh dan tidak boleh, dalam konteks kehidupan bersama. Etika itu ada karena manusia tidak dapat hidup sendiri, dan selalu berada dalam relasi dengan orang lain. Oleh karena itu, maka relasi dengan orang lain itu perlu diatur, baik oleh Etika maupun Hukum. 

Banyak konflik terjadi karena orang tidak tahu atau tidak mau tahu tentang etika dalam berelasi dengan orang lain. Orang lain dianggap "serigala" bagi dirinya, musuh yang harus ditaklukkan atau bahkan benda (objek) yang harus dihancurkan. Konsep ini sangat bertentangan dengan etika dan hukum moral universal. Maka, dalam diri kita perlu ada prinsip moral yang benar, agar dapat berelasi secara baik dan benar dengan orang lain. 

Dalam etika ada perintah dan larangan. Kita sering mendengar orang mengatakan, "Perbuatan orang itu tidak etis!" Pertanyaannya, apakah ukuran dari perbuatan yang etis? Di sini saya tidak mau langsung berbicara mengenai tataran praktis, tetapi saya ingin pertama-tama merujuk pada Prinsip dari etika dalam berelasi dengan orang lain.

Perintah 

Alangkah baiknya kita memulai dengan perintah terlebih dahulu. Prinsip positif (perintah) dalam berelasi dengan orang lain adalah:

"Lakukanlah kepada orang lain sama seperti apa yang kamu inginkan orang lain lakukan terhadap kamu."

Konsep "Alter Ego" sangat berperan dalam prinsip yang pertama ini. Orang lain adalah aku yang lain. Maka dari itu, aku harus memperlakukan orang lain sama seperti yang aku harapkan dari orang lain ketika mereka memperlakukan diriku. 

Tentu saja, aku ingin orang lain berbuat baik terhadap diriku, misalnya: menyapa aku dengan ramah, memberikan bantuan ketika aku membutuhkannya, dan melakukan perbuatan baik lainnya terhadap diriku. Namun, aku harus sadar, bahwa orang lain juga mengharapkan hal-hal baik yang sama dari diriku dalam berelasi dengan mereka. Oleh karena itu, aku juga harus berbuat baik kepada orang lain, seperti contoh di atas, misalnya: menyapa mereka dengan ramah, memberikan bantuan ketika mereka membutuhkannya, dan melakukan perbuatan baik lainnya terhadap mereka. 

Larangan

Sekarang kita beralih pada larangan dalam berelasi dengan orang lain. Prinsip negatif (larangan) dalam berelasi dengan orang lain adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun