Mohon tunggu...
Vinsensius P W
Vinsensius P W Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya manusia yang terlahir bingung dan dibatasi oleh regulasi yang selalu mengurung.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Serba-serbi Fakta hingga Pesan Moral Film KKN di Desa Penari

8 Juli 2022   02:09 Diperbarui: 8 Juli 2022   02:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film KKN di Desa Penari merupakan film yang sangat booming di tahun 2022, film ini diangkat berdasarkan kisah nyata yang dipopulerkan oleh akun Twitter bernama SimpleMan. 

SimpleMan membagikan utas cerita mistis tentang program KKN ini sejak Juni 2019 dan pada September 2019 novel KKN di Desa Penari pun telah resmi dirilis. 

Sejak viralnya kisah KKN di twitter, banyak warganet yang menginginkan kisah ini difilmkan, tapi sayangnya wabah COVID-19 membuat produksi dan perilisan film ini tertunda hingga 3 tahun lamanya. 

Akhirnya pada 30 April 2022 film KKN di Desa Penari resmi tayang di seluruh bioskop di Indonesia, dan tercatat hingga 17 Juni 2022 film ini tembus hingga 9.2 juta orang yang menonton ke bioskop. Angka ini menjadikan film KKN di Desa Penari menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Terdapat beberapa hal menarik dari film KKN di Desa Penari ini, salah satunya adalah poster film yang dibuat menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). 

Teknologi Augmented Reality (AR) berdasarkan Joefrie, Y.Y & Anshori, Y (2011) merupakan teknologi dari cabang computer vision yang bertujuan untuk menggabungkan citra sintetis ke dalam dunia nyata menggunakan bantuan webcam. 

Gambar yang tertangkap lalu diolah dan ditayangkan di layar monitor. Jadi para penonton yang hadir ke bioskop dapat memindai kode QR yang ada pada poster film KKN di Desa Penari, lalu secara otomatis akan tersambung pada filter di sosial media Instagram, dan hasilnya bila kamera gawai kita arahkan ke poster film KKN di Desa Penari akan menimbulkan efek ular yang bergerak di poster tersebut seakan seperti nyata serta akan ada latar belakang suara horor yang mengiringinya. 

KKN di Desa Penari merupakan film pertama yang menggunakan teknologi AR, sehingga ini merupakan suatu hal yang sangat inovatif bagi perfilman di Indonesia. Dengan adanya inovasi seperti ini memberikan kesan positif bagi industri perfilman Indonesia. 

Konsep teknologi Augmented Reality (AR) menjadi daya tarik bagi para penonton serta mengundang rasa ingin tahu untuk mencoba merasakan pengalaman secara langsung membuktikan fungsi teknologi AR yang ada, maupun isi dari cerita dalam format film layar lebar.

Dari segi alur cerita, film KKN di Desa Penari ini sangat relevan dengan kehidupan para anak muda khususnya mahasiswa, sehingga banyak dari kalangan anak muda atau mahasiswa yang memenuhi seisi bioskop untuk menonton film ini. 

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program wajib bagi mahasiswa sebagai bentuk pengabdian para mahasiswa pada masyarakat, dalam film KKN di Desa Penari bumbu-bumbu romantisme percintaan pun seakan menambah keterkaitan film tersebut dengan kehidupan anak muda pada umumnya. Alur cerita yang relevan dengan kehidupan ini pun menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menonton film besutan sutrada Awi Suryadi.

Di balik alur cerita yang menarik, rupanya terdapat sebuah pesan moral yang dapat kita jadikan pelajaran bersama. Sebuah adagium Latin mengatakan 'Ubi societas, ibi justicia" yang artinya di mana ada masyarakat dan kehidupan di sana ada hukum. 

Dalam Film KKN di Desa Penari diceritakan ada beberapa peserta KKN yang melanggar hukum adat atau "pantangan" seperti melewati batas yang ditentukan oleh warga lokal hingga bercinta di tempat yang tidak semestinya. Akibat dari perbuatannya itu, para peserta KKN mendapatkan terror mistis hingga sanksi mistis yang menjadi sajian utama dalam film KKN di Desa Penari. 

Maka dari kisah KKN inilah kita harus senantiasa menjaga tutur kata serta sikap tindakan kita di mana pun kita berada, kita juga harus menghormati peraturan, norma, atau hukum adat yang ada di daerah tempat kita berkunjung, sebab di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. 

Kita sebagai manusia yang berakal harus bertindak bijaksana dengan menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal kita di mana pun kita berada agar senantiasa kita dapat diterima dan diperlakukan dengan baik oleh warga lokal tempat kita berkunjung. 

Dengan begitu, kita dapat memberikan dampak yang positif pula bagi masyarakat sekitar sehingga kehadiran kita di suatu tempat dapat berjalan dengan harmonis dan penuh dengan kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun