"Jika musik adalah ledakan energi, maka Muse adalah dentuman besar. Dan Matt Bellamy adalah penemunya."
Saat band-band lain menulis lagu cinta sederhana, Matt Bellamy justru berbicara soal apokalips, teori konspirasi, revolusi, alien, dan kematian teknologi. Bersama Muse, ia tak sekadar menulis musik, tapi membangun dunia --- penuh distorsi, orkestra, dan amukan suara yang tak lazim. Hasilnya? Sebuah pengalaman mendengar yang meledak di kepala dan jiwa.
Siapa Muse?
Muse dibentuk pada pertengahan 90-an di Inggris, terdiri dari Matt Bellamy (vokal, gitar, piano), Chris Wolstenholme (bass), dan Dominic Howard (drum). Mereka tampil seperti band rock progresif biasa, sampai kita benar-benar mendengarkan.
Muse adalah kombinasi antara rock alternatif, elektronik, simfoni klasik, metal, hingga techno futuristik. Mereka terdengar seperti Queen yang kesetrum listrik, dengan lirik seperti tulisan tangan ilmuwan gila.
Dan di pusatnya, ada satu orang: Matt Bellamy --- penulis lagu, gitaris, pianis, penyanyi, sekaligus jenius eksentrik.
Kegilaan Seorang Bellamy
Matt Bellamy bukan sekadar frontman. Ia adalah komposer rock modern yang tidak waras --- dalam arti terbaiknya. Lagu-lagu Muse tak pernah biasa: