Mohon tunggu...
Vinsensius Patno
Vinsensius Patno Mohon Tunggu... Guru - Penulis Terhebat Adalah Penulis Yang Mampu Mengisnpirasi Banyak Orang

VINSENSIUS PATNO TINGGAL DI LABUAN BAJO MANGGARAI BARAT SEORANG GURU DAN JURNALIS Hp: 082144900530 email: vinsensius.patno1380@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menghadirkan Sosok Pemimpin Manggarai Barat yang "Bajingan"

10 Februari 2020   00:06 Diperbarui: 10 Februari 2020   15:01 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pemilihan calon Bupati dan wakil Bupati Manggarai Barat 2020 sudah di depan mata. Sudah banyak bermunculan nama-nama yang mendeklarasikan diri dan digadang-gadang menjadi calon Bupati dan wakil Bupati Manggarai Barat periode 2020-2025.

Akhir-akhir ini, di tengah banyaknya persoalan yang membelit kehidupan masyarakat Manggarai Barat banyak orang yang merindukan kehadiran sosok pemimpin yang berani dan tegas dan bajingan. Ide kata "bajingan" dipilih karena Manggarai Barat  membutuhkan pemimpin yang tegas, berani, dan jujur. Rakyat sudah bosan dengan pemimpin yang hanya mengumbar imbauan dan pencitraan.

Kemiskinan, kemunduran moral, dan ketertinggalan  merupakan masalah utama di Kabupaten ini bagaikan tidak berujung. Selain itu pemerintahan yang kalut akan berbagai persoalan mulai dari ketidakpercayaan rakyat hingga KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) seperti sudah menjadi tradisi.

Layaknya sebuah tradisi yang harus dilestarikan, KKN hingga detik ini terus dilestarikan dan dipelihara oleh oknum-oknum pemerintahan mulai dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten. Motif ekonomi dan perebutan kekuasaan selalu menjadi alasan.

Timbullah sebuah pertanyaan besar, apakah pemerintahan Manggarai Barat yang bersih hanya sebuah harapan utopis? Masyarakat Manggarai Barat telah muak dengan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, berbagai politikus yang ditangkap dengan kasus korupsi dan janji-janji palsu tanpa bukti. Mungkin hal-hal tersebut yang membuat kebanyakan masyarakat merasa skeptis akan terwujudnya pemerintahan yang bersih.

Pemimpin Manggarai Barat dibutuhkan orang yang memiliki keberanian dalam menghadapi dan mengambil risiko. Risiko diperlukan untuk membuat perubahan, dan dalam membuat perubahan, akan selalu ada risiko yang dapat berimbas baik kepada si pemimpin yang memulai maupun terhadap masyarakat  yang dilibatkan.

Karena itu Kabupaten Manggarai Barat butuh sosok pemimpin yang bajingan. Menurut Ramses Lalong Koe seorang penulis buku Ahok pemimpin Bajingan menegaskan bahwa Bajingan yang  dimaksud bukan yang sebenarnya. Itu menunjukan sosok pemimpin yang berbeda dengan pemimpin yang lain, menurutnya pemimpin 'bajingan' dia memimpin para bajingan, dalam hal ini yang melakukan korupsi.

Sebutan kabupaten Manggarai Barat sebagai kota pariwisata harus memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Namun sayangnya Pariwisata yang menjadi leading sector atau kekuatan utama ternyata masyarakatnya menjadi penonton dan budak ditanah sendiri. Paradoks pembangunan pariwisata sudah kentara.

Karena pariwisata tidak tampak sebagai pariwisata pengubah nasib masyarakat, pariwisata justru berwajah ideologi kapitalisme terwujud lewat upaya privatisasi dan pencaplokan sumber daya publik (resources grabbing), yakni pengambil alihan penguasaan dan kontrol atas kepemilikkan, manfaat, dan akses sumber daya publik dari bersama dan  menjadi penguasaan oleh korporasi dan perorangan.

Pariwisata ditempuh melalui penguasaan atau kontrol atas pulau-pulau, pesisir, wilayah laut, tanah, air, dan pemandangan. Akibatnya semua sumber daya publik itu dikuasai dan disulap menjadi komoditi agar bisa dikonsumsi

Kehadiran sosok pemimpin yang tegas di Manggarai Barat sangat penting. Artinya tegas sebagai sikap personal dan terimplementasi dalam kebijakan. Tegas berdasarkan aturan hukum dan nilai, di mana setiap kebijakan selalu berlandaskan keadilan, kerakyatan dan keadilan.

Idealnya calon pemimpin Manggarai Barat  tidak hanya mampu melakukan terobosan ditingkat instansi, namun menerobos berbagai regulasi yang tidak berpihak pada rakyat. Bukan hanya kuat dan tegas, Manggarai Barat juga membutuhkan pemimpin yang berani.

Sikap berani tumbuh dari kesanggupan, kemampuan, dan keteguhan untuk memegang nilai dasar kebangsaan yaitu Pancasila dan UUD 1945. Karena itu Calon pemimpin Manggarai Barat  harus berani untuk  mendorong jajaran di bawahnya bertindak berani melawan penyimpangan yang terjadi di lingkungan organisasi birokrasi.

Reformasi birokrasi bukan hanya program yang besar namun miskin implementasi, namun menjadi gelombang besar melanda seluruh aparatur pemerintah karena Bupatinhya yang menginspirasi, berani membela kebenaran dan sanggup untuk tidak populer.

Kekuatan, ketegasan dan keberanian harus ditonjolkan, agar semua masyarakat menjadi bangga sebagai warga masyarakat Manggarai Barat. Aparatur birokrasinya bangga memberikan pelayanan terbaik kepada semua warga masayrakat. Aparat hukumnya bekerja keras menegakkan aturan seadil-adilnya.

Untuk bisa membawa kemajuan di Manggarai Barat pemimpin tentu saja harus jadi orang pertama yang berani melangkah ke zona yang sepenuhnya baru dan belum pernah dicoba dalam organisasi tersebut. Dan di sini terkandunglah musuh yang dibenci siapa pun, bernama risiko. Risiko salah dan disalahkan, risiko gagal, risiko dicemooh, risiko dibenci, dan berbagai risiko lain, adalah kawan yang harus dirangkul oleh seorang pemimpin.

Kita lihat Kabupaten Manggarai Barat ini. Jika urusan menjadi pemegang kekuasaan, semua orang berebut, tentu saja demi jabatan, wewenang dan uang, tapi saya yakin sedikit sekali yang mau menanggung risiko. Banyak orang tidak sadar semakin besar tanggung jawab seorang pemimpin, semakin besar pula risiko yang terkandung di dalamnya.

Akibatnya pemimpin tidak membawa kemajuan apapun bagi masyarakat yang dipimpinnya. Semua sebatas pencitraan, menjalankan yang sudah ada dan mencoba membuat asal semua orang senang.

Para pemimpin besar dunia yang sampai sekarang sangat dihormati, mereka semua telah membayar harga yang sangat mahal untuk risiko. Prinsipnya Tidak ada perubahan besar tanpa risiko besar yang harus dibayar mahal.

Jangan pilih orang yang mengaku pemimpin tapi tidak sanggup membawa kemajuan apa-apa dan hanya berusaha membuat semua orang senang, tidak berani mengambil risiko, karena sejatinya, pencapaian yang luar biasa melibatkan risiko yang luar biasa.itulah pemimpin yang bajingan.

William Clement Stone. Seorang penulis dan pengusaha sukses Amerika Serikat menekankan betapa pentingnya menjalani kehidupan dengan penuh integritas dan risiko. Makna integritas ialah memegang teguh prinsip moral untuk bersikap jujur, adil, tulus, ikhlas, dapat dipercaya, komitmen dalam membela kebenaran, tegas dan berani bertindak dalam menegakkan keadilan.

Segala permasalahan yang terjadi di Kabupaten Manggarai Barat adalah adalah korupsi yang kian merajalela, penyalahgunaan wewenang, lemahnya penegakan hukum, birokrasi yang berbelit-belit, ijinan yang dipersulit dan lain-lain. Masalah ini sebagian besar disebabkan lemahnya integritas pemimpin.


Masyarakat memiliki harapan yang besar terhadap pilkada Manggarai Barat kali ini. Harapan akan terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik. Mereka ingin dengan adanya pemimpin baru masyarakat menjadi sejahtera.

Pendidikan yang layak serta masyarakat pintar dan cerdas, keluarga sehat, dapat menikmati Infrastruktur dasar yang baik, juga sarana air minum, dan pariwisata yang berkeadilan sehingga masyarakat Manggarai Barat tidak menjadi penonton dan budak ditanahnya sendiri. Vinsen Patno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun