Mohon tunggu...
Vinny Kemala
Vinny Kemala Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN WS

Tetap Berkarya Meski di Masa Pandemi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Harga Hand Sanitizer Melangit, Daun Sirih Solusinya

30 Oktober 2020   22:34 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penemuan Hand sanitizer berbahan dasar alami

Virus Covid-19 masih meneror beberapa negara di dunia tak terkecuali Indonesia. Masyarakat berbondong-bondong membeli cairan antiseptik untuk menangkal virus corona. Hal ini seperti yang telah dianjurkan oleh WHO maupun Pemerintah demi mencegah penularan virus Covid-19. Namun pembelian tanpa batas membuat cairan antiseptik menjadi langka sehingga harganyapun semakin melangit. Berbagai alternatif pengganti antiseptik tengah di uji coba. Salah satunya yaitu pembuatan hand sanitizer dari bahan alami daun sirih.

Dilansir dari gridfame.id, informasi mengenai cara pembuatan hand sanitizer dengan bahan alami sudah diuji coba oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya. sebelumnya memang telah melakukan penelitian tersebut saat pandemi flu burung menimpa tepatnya pada tahun 2006.

Ketua Departemen Farmasetika Fakultas Farmasi UNAIR, Dr. Retno Sari menjelaskan bahwa pembuatan hand sanitizer dengan bahan aktifnya adalah etanol yang memiliki kadar 70 persen mudah dalam pembuatannya/ Hanya saja masyarakat umum kesulitan dalam mendapatkan bahan baku tersebut karena ada persyaratan khusus untuk mendapatkannya. Oleh karena itu Dr. Retno berinisiatif untuk membuat inovasi hand sanitizer berbahan dasar daun sirih agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh bahan pembuatan hand sanitizer.

Kemudian pada bulan maret 2020 Dr. Retno menambahkan temuan baru pada penelitiannya  yaitu dengan menambahkan jeruk nipis. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari terjadinya oksidasi yang dapat merubah warna daun sirih menjadi kecoklatan. Meskipun begitu Hand sanitizer alami ini tidak bisa diperjualbelikan,  karena tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk membuat hand sanitizer alami ini sesuai kebutuhan saja.

Sejarah dan khasiat daun sirih 

Daun sirih ini memang sudah lama dikenal mengandung zat antiseptik dan kini diharapkan khasiatnya bisa mengurangi penularan Covid-19.  Reputasi sirih ini bukan hanya di Indonsia saja bahkan telah mendunia. Orang-orang di Tiongkok menyebutnya Guan Shang hu Jiao dan di Inggris, daun ini disebut ornamental pepper. Di Indonesia sendiri, sirih ini punya banyak nama lokal. Sebut saja base di Bali, suruh atau sedah di Jawa, seureuh di Jawa Barat atau ranub di Aceh. Di wilayah Sumatra lainnya tumbuhan ini juga punya beberapa nama lokal, begitu juga halnya di Sulawesi atau Maluku.

Berbagai sumber menyatakan, Daun Sirih berasal dari kawasan Sabah Serawak, dan sejak lama tersebar ke wilayah Asia Tenggara, Tiongkok, India, Afrika Timur, bahkan ke pulau-pulau di Pasifik Barat. Sirih yang termasuk ke dalam Piperaceae itu diperkirakan punya variasi sampai 1.000 hingga 2.000 jenis. Di Pulau Jawa saja, variasinya ada 23 jenis. Daun sirih bisa beradaptasi di lingkungan pantai hingga tanah pegunungan di atas 3.000 meter.

Sejak lama daun sirih sudah dimanfaatkan untuk obat dan diketahui memiliki kandungan penting seperti minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, tanin-polifenol, steroid, dan neolignan. Pengujian farmakologi telah membuktikan sirih merah berkhasiat sebagai anti radang, antimikroba, antifungi anti jamur, antiproliferasi, obat demam bahkan antioksidan.

Sejumlah penelitian juga membuktikan ada senyawa eugenol dalam daun sirih yang berkhasiat antiseptik. Dalam pengobatan gigi, kandungan sirih berfungsi sebagai antibakteri. Kadar eugenol pada tanaman sirih mencapai lebih dari 42 persen. Eugenol itu sendiri merupakan senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan jamur.

Langkah Pembuatan Hand Sanitizer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun