Mohon tunggu...
Vindy
Vindy Mohon Tunggu... mahasiswa

saya merupakan mahasiswa universitas sumatera utara.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

TVOne dan Tantangan Konvergensi Media di Era Digital

13 Oktober 2025   11:51 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:54 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konvergensi media adalah proses penyatuan berbagai bentuk media dan teknologi komunikasi ke dalam satu sistem digital yang saling terhubung. Menurut Henry Jenkins, konvergensi merupakan aliran konten lintas platform dan kolaborasi antar industri yang dipicu oleh kemajuan teknologi digital. Fenomena ini membuat batas antara media cetak, televisi, radio, dan internet semakin kabur. TVOne menjadi salah satu contoh media yang beradaptasi dengan arus konvergensi. Sejak berdiri pada 14 Februari 2008 dengan tagline "Terdepan Mengabarkan", TVOne awalnya dikenal sebagai media elektronik yang berfokus pada televisi berita nasional. Namun, dibandingkan media lain seperti Kompas atau Tribun, TVOne terbilang terlambat dalam mengikuti perkembangan digital.

Perubahan besar mulai terasa setelah peralihan siaran dari analog ke digital. Proses ini menuntut pembangunan infrastruktur baru, perekrutan sumber daya manusia yang memahami teknologi digital, serta investasi biaya yang cukup besar. Dalam lima tahun terakhir, terutama tiga tahun belakanga, TVOne mulai memperkuat kehadirannya di ranah digital melalui Youtube, berbagai platform di media sosia, dan TVOne Connect. Langkah ini menjadi bentuk adaptasi terhadap perubahan perilaku audiens yang kini lebih banyak mengonsumsi konten secara daring. Namun, perjalanan konvergensi ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Salah satu kendala yang dihadapi adalah banyaknya iklan yang muncul pada aplikasi TVOne Connect, sehingga membuat pengguna merasa terganggu dan enggan berlama-lama menggunakan aplikasi tersebut.

Berbeda dengan jaringan media seperti Tribun yang memiliki cabang di berbagai daerah, platform digital TVOne masih berpusat di tvonenews.com. Meski begitu, langkah ini menjadi upaya serius dalam memperluas jangkauan audiens digital dan menjaga konsistensi pemberitaan nasional. Konvergensi memberi peluang besar bagi media, namun juga membawa tantangan. Kini, masyarakat lebih sering mengakses berita lewat gadget dan media sosia dibanding televisi. Akibatnya, media arus utama seperti TVOne harus bersaing dengan konten amatir, akun gosip, dan influencer yang lebih bebas, tanpa etika jurnalistik. Televisi tidak bisa bersikap seprovokatif dan sevulgar media sosial karena harus mematuhi etika dan regulasi penyiaran. Dari sisi bisnis, industri media kini menghadapi masa sulit. Pendapatan dari iklan menurun sementara biaya operasional tetap tinggi. TVOne pun berada dalam fase berthan hidup dengan mengandalkan inovasi konten dan strategi digital agar tetap relevan di tengah persaingan.

Perubahan ini juga berdampak pada para pekerja media. Dulu, jurnalis hanya menangani satu pekerjaan, kini mereka dituntut untuk multitasking, menulis berita, mengedit video, hingga membuat konten. Meski tanggung jawab meningkat, belum tentu juga diiringi dengan kenaikan penghasilan, sehingga banyak para pekerja media muda mulai mencari peluang baru untuk berkembang. Meski begitu, TVOne masih memiliki keunggulan utama, yaitu kredibilitas. Televisi tetap menjadi ruang klarifikasi dan sumber berita yang dipercaya publik karena menyajikan informasi yang terverifikasi. Bagi TVOne, Konvergensi bukanlah pilihan, melainkan keharusan agar tetap bertahan dan dipercaya publik di tengah derasnya arus media digital yang terus berkembang.

Kelompok 9 TVONE

Daffa Alfathan Haris NIM 230904025

Vindy Syahirah Adeliesta NIM 230904029

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun