Hai para pembaca! Kali ini saya akan membahas tentang potensi setiap orang terhadap lari maraton. Kalian pasti pernah melihat acara televisi tentang lari maraton. Pasti kalian heran mengapa para pelari maraton dapat bertahan untuk lari dalam skala yang panjang tanpa beristirahat?. Lalu mengapa saat kita berlari, kaki kita mudah lelah walaupun berlari hanya dalam skala yang pendek. Oleh karena itu, Pada artikel hari ini saya akan membahas semuanya hingga tuntas.Agar dapat dipahami, saya akan membahas sedikit pengantar untuk materi.
Jaringan otot merupakan jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif dalam tubuh makhluk hidup. Otot dibagi menjadi tiga yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung :
Otot lurik
Bentuk otot yang sangat efektif untuk mengeluarkan tenaga dalam jumlah besar. Penumpukan asam laktat di setiap sel-selnya menyebabkan otot ini sangat mudah lelah. Otot ini bersifat sadar yang berarti bukan refleks karena mendapatkan sinyal langsung dari otak. Otot ini terletak di bagian alat gerak aktif seperti tangan dan kaki. Otot ini memiliki banyak inti di pinggiran otot.
Otot polos
Otot ini sering ditemukan di organ pencernaan dan pembuluh darah, karena otot ini bekerja secara tidak sadar yang berarti refleks.Otot ini berupa sel-sel gelendong dengan ujung yang runcing serta memiliki 1 inti tunggal.
Otot jantung
Otot ini berfungsi untuk memompa jantung secara terus menerus tanpa henti karena bersifat tidak sadar dan automatis. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi saraf simpatik atau parasimpatik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.
1. Pelari Sprinter
- Tinggi badan dan Panjang kaki pendek
- Otot kaki besar dan kuat
- Berat badan yang besar sebagai tolak gaya pendorong yang kuat
- Rentan terkena cedera berupa pergelangan kaki dan lutut
2. Pelari Maraton
- Tinggi badan dan Panjang kaki panjang
- Otot kaki kurus
- Berat badan yang sedang sebagai daya tahan saat berlari
- Rentan terhadap cedera berupa patah tulang atau kram otot
Dari perbedaan diatas, dapat dianalisa mengapa Pelari Maraton memiliki daya tahan (endurance) yang sangat kuat?