Mohon tunggu...
Vincent Suriadinata
Vincent Suriadinata Mohon Tunggu...

Sarjana Hukum. Aktif sebagai pengurus DPD APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional) DKI Jakarta. Pengurus di Tim Kerja Misdinar Kevikepan Semarang dan Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Semarang. Kerabat Muda MSF. Pengurus Daerah Hapkido Indonesia Jawa Tengah. Taekwondoin dan Hapkidoin.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Debat Sebagai Alternatif Pencarian Solusi

4 Agustus 2013   01:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:39 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar kata “debat”? Secara umum, debat digambarkan dengan adanya 2 pihak yang sedang beradu mulut untuk mencari kemenangan. Banyak orang cenderung tidak menyukai debat karena dinilai tidak menyelesaikan suatu permasalahan dan justru memperkeruh keadaan. Tetapi, apa makna sebenarnya dari debat?

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara 2 pihak atau lebih baik secara perorangan atau kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah. Yang sering kita lihat di televisi  ataupun media lainnya, cenderung mengarah ke “debat kusir”. Debat kusir adalah debat yang tidak memiliki argumen yang jelas dan cenderung memaksakan kehendak pribadi/kelompoknya. Hal ini tentu bukan cara yang baik dalam suatu perdebatan.

Banyak acara di televisi yang menyelenggarakan debat untuk membahas sebuah isu. Dari acara tersebut kita bisa melihat, bagaimana keduabelah pihak berargumen. Selain itu kita sebagai penonton juga bisa menilai, apa yang mau dicapai dari perdebatan ini. Akan terlihat pihak mana yang mengutarakan argumen secara logis dan pihak mana yang hanya memaksakan suatu kehendak untuk kepentingan pribadi/golongan. Tentunya penyampaian argumen juga didukung oleh data dan fakta.

Sekarang ini, di tingkat sekolah menengah maupun universitas, sudah banyak diselenggarakan debat kompetitif. Dimulai dari memperdebatkan isu-isu yang ada dilingkungan sekitar bahkan memperdebatkan isu-isu politik di negeri ini. Dengan adanya debat, kaum muda menjadi tertarik untuk membaca dan mempelajari lebih dalam mengenai suatu kasus. Selain digunakan untuk debat, wawasan mereka juga bertambah. Hal ini juga bertujuan untuk membentuk karakter kaum muda yang cerdas dan santun dalam menyampaikan argumen.

Alangkah baiknya jika di era reformasi saat ini, debat dijadikan sebagai salah satu alternatif pencarian solusi sebuah masalah. Misalnya, masyarakat bisa menyampaikan argumen, data, dan fakta kepada pemerintah untuk disikapi bersama. Tentunya dengan metode debat yang baik dan benar. Hal ini menjadikan suatu budaya baru bagi bangsa ini, ketika masyarakatnya sudah semakin cerdas, maka kebudayaan yang dimilikinya juga harus berkembang. Dengan debat, diharapkan kedua belah pihak yang berbeda pandangan bisa saling menyampaikan pendapat. Dan kita bisa menilai pihak mana yang benar-benar menyampaikan pendapat dengan logis dan sesuai fakta. Sehingga bisa ditemukan, mana pendapat yang menjadi solusi untuk sebuah permasalahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun