Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro President University

Mahasiswa Teknik Elektro President University

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Masa Kecil Non-Muslim Saat Ramadhan

19 April 2021   21:54 Diperbarui: 19 April 2021   22:27 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan artinya tidak ada permainan yang seru. Itu yang selalu dialami oleh saya. Sebagai seorang non-muslim yang dikelilingi oleh kawan-kawan muslim, saya mau tidak mau harus ikut dengan kegiatan yang mereka lakukan. Entah mereka mengaji ataupun mereka melakukan tadarus di masjid, semuanya harus saya terima begitu saja. Kok kesannya tidak rela? Bagi saya yang saat itu masih anak kelas 1 hingga 4 SD, bermain adalah satu-satunya cara saya untuk kabur dari PR dan belajar di rumah. Jadi kalau tidak bermain, artinya......????

Namun di samping tidak bermain, ada satu hal yang cukup saya sukai kalau Ramadhan tiba. Tentu saja, menyalakan petasan. Petasan memang dilarang, tetapi petasan-petasan yang tidak meledak seperti petasan bom menjadi kesukaan saya selama Ramadhan. Di luar rumah, selalu berkumpul anak-anak dari setelah tarawih hingga sekitar pukul 10 malam. Jikalau belum pulang, biasanya teman-teman saya akan dijemput oleh ayah mereka. 

Banyak kenangan saya selama masa kecil di kala Ramadhan. Salah satu yang saya ingat adalah adanya buka bersama di klub badminton yang saya ikuti. Saya memang biasanya pulang sebelum waktu berbuka, namun entah kenapa hari itu saya pulang hingga jam 6. Tidak terlalub ingat saya. Tiba-tiba di saat waktu berbuka tiba, sekumpulan senior-senior saya membeli ayam goreng dari depan tempat badminton dan membawa sebakul nasi yang entah darimana mereka beli. Saya yang tidak enak tadinya hendak pergi pulang, namun kakak senior saya memaksa dan mengharuskan saya memakan makanan yang mereka makan. Rejeki memang kadang datangnya misterius ya.

Serta sesungguhnya, Ramadhan memang adalah bulan penuh berkah, bukan hanya bagi umat muslim. Masa kecil saya pun seringkali mendapatkan makanan yang tiba-tiba diberikan tetangga ataupun dimasak bersama-sama (saya telah tuliskan di SAMBER THR HARI KE-3). Maka bagi saya Ramadhan walaupun bukanlah bulan yang saya tunggu-tunggu karena saya tidak bisa bermain, tetapi adalah suatu masa yang saya cukup cintai. Simpel saja, saya suka makan. Dan ketika orang memberikan makanan, maka itulah kebahagiaan saya.

Banyak sekali sebenarnya, namun jikalau saya ceritakan semua pasti tidak akan muat di sini. Namun, dari masa kecil saya, saya belajar berbagai hal penting yang hingga sekarang saya kenang dan saya jalankan. Bahwa sebenarnya Ramadhan adalah lebih daripada bulan suci bagi umat muslim, namun merupakan suatu waktu untuk kita mempererat tali persaudaraan dan tali silaturahmi kita terlepas apapun agama kita. Serta, Ramadhan adalah saat untuk menghargai. Dari sesimpel saya harus menerima bahwa saya tidak bisa bermain, sebenarnya saya sedang belajar untuk menghargai. Meskipun saat ini saya cenderung untuk tidak beragama, jikalau ada orang yang beragama dan hendak menjalankan agamanya, ya silakan saja. Itu adalah pendapat saya dan apa yang saya jalankan.

Sesungguhnya, apapun agama kita, pastilah kita memiliki satu atau dua kisah yang berkaitan dengan kegiatan di bulan Ramadhan. Maka, pantaslah jikalau saya bilang, bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebahagiaan. Bukan hanya bagi anda yang merayakan, tetapi juga bagi saya dan semua non muslim lainnya yang tidak merayakan ibadah puasa di bulan ini. Karena sesungguhnya, berkah itu akan menjadi berkah bila semua orang bisa merasakan berkah tersebut. Semoga nostalgia kecil saya ini bisa memberikan sedikit ingatan bagi anda akan indahnya masa kecil kita di bulan puasa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun