Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - A person who loves to write and inspire others

I love to live a life that full with logic. I love to write for inspiring you and helps you escape this mystical night ride

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Terburu-buru adalah Musuh Uang

20 Maret 2021   09:59 Diperbarui: 20 Maret 2021   10:07 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOMO, kata-kata yang sedang trend di kalangan anak muda, gambar via cnnturk.com

Oke, jadi begini, sebelumnya saya mau men-disclaim bahwa saya bukanlah seorang investor pasar modal ataupun pengusaha besar. Saya hanya mahasiswa yang kebetulan, pernah mengalami kemiskinan dan sekarang bisa hidup jauh lebih baik sedikit dibandingkan saya di masa lalu. Dari perjalanan hidup saya bersama keluarga saya, ada satu hal yang saya pelajari dan inilah yang akan saya bagikan.

"Jangan sampai FOMO!", kata anak-anak generasi Milenial atau Z kalau ngomongin soal uang.

Ya, FOMO atau Fear of Missing Out atau bahasa Indonesia merasa takut kudet adalah suatu kebiasaan yang sering sekali dialami oleh orang-orang yang bermain di pasar modal ataupun berbisnis. Padahal, FOMO adalah musuh uang yang paling luar biasa. Gak percaya? Mari kita baca artikel ini.

FOMO memanglah musuh uang. Bisa kita bayangkan jikalau kita sedang bermain di pasar modal atau merintis suatu usaha tetapi kita hanya ikut-ikutan karena merasa takut kudet, hasilnya pasti tidak akan bagus. Inilah yang sedang banyak terjadi kepada banyak generasi muda kita pada saat ini. Menjalani sesuatu hanya karena trend saja. Padahal tidak ada yang memaksamu untuk ikut trend itu loh. 

Maka untuk melawan FOMO ini haruslah ditanamkan dalam otak kita bahwa sebenarnya kita tidak perlu ikut-ikutan trend apalagi yang berkaitan soal uang. Bahkan sangat membahayakan jikalau kita hanya ingin tahu dan ikut-ikutan trend tanpa tahu dasar dari apa yang kita pelajari. Sehingga dari sana, banyaklah orang-orang yang terjebak pada fenomena economic bubble hanya karena ikut-ikutan trend saja. 

Lalu supaya tidak FOMO harus bagaimana? Belajarlah! Ketika kamu takut untuk ketinggalan trend, hal pertama yang harus kamu lakukan bukanlah terjun ke trend tersebut, melainkan pelajari dahulu trend tersebut dan apa saja dasar-dasarnya. Bisa kita lihat di akhir tahun 2020 ketika market sedang bullish akibat adanya perbaikan ekonomi nasional, orang-orang tanpa belajar langsung menghajar pasar saham dengan duit yang gila-gilaan. Mereka bahkan dengan mudahnya FOMO dan termakan omongan para influencer saham dan pom-pom lainnya. Hal ini pada akhirnya tidak membawa keuntungan kepada pelakunya. Para investor atau trader angkatan corona tersebut pun harus menelan pil pahit dan mengalami kehancuran ketika di pertengahan Januari 2021, IHSG mengalami penurunan secara gila-gilaan.

Namun, kalau kamu memang belajar dan melakukan pengamatan lebih dahulu, saya bisa jamin kamu tidak akan terjebak dalam fenomena-fenomena trend sesaat seperti ini. Fenomena economic bubble sesungguhnya hanya bisa menjeratmu kalau kamu membuka diri untuk terlibat dengan cara FOMO. Tetapi jikalau kamu penuh dengan pengetahuan, serta mengetahui apa saja sistematika yang harus dilakukan, maka kamu akan percaya diri dengan statement kamu. Hal ini tentunya akan mengikis kemungkinan kamu untuk FOMO. 

Oleh sebab itu, sekarang semua kendali berada di tanganmu. Ketika melihat suatu trend sedang berkembang, memang bagus untuk mengambil keuntungan secara short-term. Namun, jangan sampai kamu FOMO. Tetaplah confident, pelajari basicnya, dan tentukan pilihan yang paling sesuai dengan dirimu. Jangan terjebak oleh perkataan pemain-pemain lama atau keuntungan yang berlipat ganda dalam waktu singkat. Bisa jadi itu semua hanyalah jebakan.

Mendengar perkataan orang memang penting, tetapi keputusan dari diri sendirilah yang terutama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun