Setiap hari, manusia pada umumnya melakukan pergerakan dari tempat satu ketempat lainnya. Pergerakan dari suatu tempat ketempat yang lain biasa disebut dengan mobilitas. Mobilitas pada dasarnya dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bila dijabarkan secara sederhana, ‘butuh’ memiliki arti yaitu penting, perlu, dan juga ketergantungan. Bila disederhanakan kembali, kebutuhan adalah setiap hal yang timbul secara naluriah, yang sangat diperlukan oleh manusia untuk bisa bertahan hidup dan menjalankan berbagai macam aktivitas.
Setiap aktivitas manusia kebanyakan memerlukan mobilitas yang dapat menunjang kebutuhan itu sendiri, agar apa yang dilakukan dapat sesuai dengan yang diharapkan. Mobilitas masyarakat yang sangat dibutuhkan inilah yang menjadi inspirasi atas inovasi para penemu untuk menciptakan moda transportasi sebagai sarana transformasi dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Transformasi disini bermakna perubahan perilaku maupun sifat manusia dalam melakukan mobilisasi.
Perkembangan moda transportasi Indonesia khususnya di Jakarta di era modern telah melalui banyak sekali perubahaan atasnya. Contohnya saja pada zaman kolonial, delman adalah salah satu alat transportasi umum secara tradisional yang digunakan oleh masyarakat Batavia (sekarang disebut Jakarta).
Moda angkutan ini belum menggunakan tenaga manusia, melainkan masih menggunakan tenaga hewan yang dapat berupa kuda ataupun sapi/kerbau. Bentuk angkutan delman adalah dengan formasi seekor kuda, sapi atau kerbau di depan diikuti dengan gerobak yang telah dimodifikasi sedemikian rupa dengan dua roda yang besar, dan pengemudi delman adalah ’Pak Kusir’, sebutan untuk pengemudi delman.
Di Jakarta sendiri, saat ini sudah cukup sulit menemukan delman sebagai sarana transportasi, namun di daerah Wisata Kota Tua kita dapat menemukan transportasi delman sebagai sarana berkeliling wisata Kota Tua, walaupun harus merogoh saku yang lumayan besar sebagai ongkosnya.
Masih di zaman kolonial, Bangsa Belanda yang datang ke Indonesia mulai memperkenalkan tren transportasi umum yang lebih maju daripada delman yang mirip kereta listrik dan melintas di jalan umum dan disebut dengan ‘trem”. Trem digunakan sebagai alat angkut masal di zamannya dan dapat menempuh jarak yang cukup jauh sesuai dengan jalur rel yang telah dibangun.
Peninggalan Belanda ini merupakan sejarah transportasi bagi bangsa Indonesia dan juga harapan untuk memiliki transportasi yang mendukung mobilitas masyarakat Indonesia. Keberadaan trem saat ini sudah hilang, bahkan rel-rel peninggalan jalur trem berkenaan telah hilang tergerus berjalannya zaman.
Selanjutnya yaitu becak. Antara tahun 1930-1989, becak menjadi salah satu transportasi favorit oleh masyarakat dan diminati untuk kegiatan aktivitas masyarakat. Transportasi becak banyak digunakan masyarakat dahulu untuk jarak dekat. Awal mula design becak yaitu becak dengan roda dua dan pengemudi mendorong becak hingga ketujuan akhir penumpang.
Inovasi yang dilakukan masyarakat dalam mengemudi becak adalah dengan membuat becak menjadi roda tiga dan pengemudi becak mengemudikannya di belakang penumpang seperti membawa sepeda. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi.
Taxi, merupakan moda transportasi dimulai dari era 1970-an yang menjadi layanan angkutan umum masyarkat di Indonesia. Taxi telah menggebrak suatu invoasi baru dalam berkendaraan, yaitu dengan menggunakan teknologi mesin untuk menggerakan ‘badan’ kendaraan tersebut. Di era 70-an juga kendaraan bermotor (seperti mobil dan motor) mulai masuk di kalangan masyarakat. Namun, orang-orang yang memiliki kendaraan bermotor adalah mereka yang tingkat ekonominya menengah ke atas sehingga masih sangat jarang masyarakat memiliki kendaraan pribadi sendiri.
Transportasi umum di Jakarta saat ini terdiri dari berbagai jenis bus, mulai dari bemo yang sangat kecil, mikrolet yang sedikit lebih besar, hingga mikrobus seperti MetroMini dan Kopaja.. Selain bus kota ukuran penuh serta sistem angkutan cepat bus Transjakarta Terdapat juga taksi dengan roda dua (ojek) dan empat serta sistem Kereta Commuter Jabodetabek.
Salah satu moda transportasi umum yang sangat ikonik di Jakarta adalah Bajaj. Bajaj adalah kendaraan roda tiga yang masih eksis di kalangan millenial. Bajaj terkenal dengan suara yang berisik dan mulai popular pada tahun 1970. Saat ini di Jakarta masih terdapat bajaj yang mulai ramah lingkungan dansuara yang dikeluarkan bajaj jauh lebih lembut dari yang sebelumnya sehingga bajaj juga menjadi transportasi yang ramah lingkungan dengan menggunakan gas sebagai bahan bakarnya, tanpa mengurangi rasa nostalgia di dalamnya.
Beralih dari bajaj, angkutan kota (angkot/mikrolet/metromini/kopaja) menjadi sarana transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat baik di sisi ekonomi maupun daya angkut dan jarak yang ditempuh, angkutan kota dapat menampung banyak orang di dalamnya. Angkutan Kota dapat kita lihat di berbagai daerah bahkan di ibukota sekalipun.
Tahun 2004 s.d. saat ini, bus Transjakarta mulai digunakan oleh masyarakat kota Jakarta. Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004, ditandai dengan peresmian Koridor 1 Terminal Blok M sampai Stasiun BRT ( Bus Rapid Transit ) Stasiun Kota, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta. Bus trans ini adalah moda transportasi yang mendukung masyarakat untuk melakukan mobilisasi dengan jarak tempuh yang jauh. Dengan biaya terjangkau, fasilitas yang nyaman, dan juga mudah untuk menggunakannya, trans menjadi salah satu favorit masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.
Hal menarik dalam beberapa tahun terakhir, di Jakarta didatangkan suatu system transportasi baru berbasis online. Dengan memanfaatkan jaringan internet dan aplikasi yang tersedia, sarana transportasi konvensial mempermudah transaksaksinya dengan pengguna.
Penyebaran informasi secara digital serta kemudahan penggunaan transportasi online membuat masyarakat mulai menggunakan transportasi online. Hal-hal ini yang menjadi pro maupun kontra di kalangan transportasi berbasis ofline (tidak terintegrasi dengan internet). Pemerintah dalam hal ini mengatur sedemikian rupa agar tidak ada pihak yang dirugikan, namun pada kenyataannya transportasi online makin mengepakkan sayapnya dan menjadi moda transportasi masyarakat.
Semakin banyak pilihan dalam masyarakat untuk memilih moda transportasi teknologi transportasi yang sangat berkembang pesat tentu saja menjadikan masyarakat berlomba-lomba untuk memiliki alat transportasi yang cepat, fleksibel, dan tentu saja sesuai dengan kebutuhan masing-masing invidu. Selain yang telah disampaikan sebelumnya, masih banyak lagi jenis-jenis transportasi yang telah tersedia seperti kereta api, kapal laut, kapal cepat, pesawat udara, dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan akan tranportasi yang lebih baik, dan dengan terbatasnya lahan yang terserdia yang dapat digunakan/dibangun sebagai jalan raya, maka Pemerintah DKI Jakarta telah mewujudkan sarana transportasi baru yang dinamai MRT ( Mass Rapid Transit). Proses pembangunan telah dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013 dan diresmikan pada 24 Maret 2019.
Layanan MRT ini diberi nama "Ratangga". Kata ratangga merupakan kata bahasa Jawa Kuno yang berarti "kendaraan beroda" atau "kereta". Operator layanan ini, PT MRT Jakarta, merupakan badan usaha milik daerah yang modalnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saat ini layanan MRT menghubungkan Lebak Bulus, Jakarta Selatan sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat sepanjang 15.7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah).
Lalu, transportasi mana kah yang menguntungkan untuk masyarkat pada umumnya?. Transportasi yang baik dan yang menguntungkan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri sebagai pengguna moda transportasi sesuai dengan tingkat kebutuhan dan preferensi yang dibutuhkan. Ketika pasar telah menyediakan suatu produk, maka pengguna baranglah yang memiliki keputusan untuk tidak lanjut atas produk tersebut.
Masyarakat diharapkan untuk menggunakan transportasi umum yang telah disediakan dengan bijak agar disamping mengurangi kemacetan, juga mengurangi polusi udara. Harapan untuk kedepan bangsa Indonesia, diharapkan juga dapat menyaingi negara-negara maju lainnya sehingga kebanggaan terhadap bangsa akan terus dijaga dan dijunjung tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI