Mohon tunggu...
Vincentia Ivena
Vincentia Ivena Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurikulum Sekolah Diubah Guna Mencerminkan Narasi Positif Covid di Beijing, China

10 November 2020   00:26 Diperbarui: 10 November 2020   00:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintah China mendukung adanya konten mengenai pandemi dan "semangat juang" dari respons negara yang akan digunakan untuk kurikulum sekolah dalam rangka mengabadikan narasi keberhasilan China melawan virus covid-19.

Konten tersebut akan ditambahkan ke sekolah dasar dan menengah di pelajaran biologi, kesehatan dan Pendidikan jasmani, sejarah, dan sastra.

"Hal tersebut akan membantu para siswa untuk memahami mengenai fakta bahwa partai dan negara selalu mengutamakan kehidupan dan keselamatan rakyat"ujar Kementerian China.

Kementrian juga mengatakan bahwa siswa akan diajarkan mengenai tokoh-tokoh dan perbuatan yang muncul saat upaya pencegahan dan pengendalian epidemi. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk menumbuhkan kesadaran dan dedikasi publik, memperkaya pengetahuan tentang keuntungan dari sistem sosialis dengan karakteristik China

Meskipun ada penolakan domestik terhadap respons virus China, khususnya upaya awal untuk menutupi wabah dan membungkam petugas kesehatan yang mencoba untuk angkat bicara, pemerintah telah menyatakan bahwa upayanya sangat berhasil dalam mengatasi Covid-19. Pada bulan Juni mereka menulis sebuah laporan yang memuji kesuksesan China.

Negara ini sebagian besar telah menahan virus, dan wabah sporadis - yang terbaru di wilayah Xinjiang - dengan cepat ditutup dengan penguncian lokal dan pengujian massal. Tetapi ada kekhawatiran tentang musim dingin yang akan datang, dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China telah meminta pemerintah daerah untuk "membimbing keluarga" dalam menyimpan persediaan medis sebelum meningkatnya risiko kebangkitan Covid dan flu.

Dilasir dari The Guardian, Provinsi Guangdong, komisi kesehatan telah merilis daftar 33 barang yang harus disimpan oleh keluarga, mulai dari masker wajah dan penyeka anti-bakteri hingga bahan pertolongan pertama dan persediaan darurat seperti biskuit, air, tangga tali pelarian dan peluit dan senter. Beijing, Jinan, Ningbo dan kota-kota lain telah mengeluarkan rekomendasi serupa untuk rumah tangga.

Rumah sakit dan klinik juga menimbun persediaan darurat, termasuk mempersiapkan stadion, ruang pameran, dan tempat umum lainnya untuk kemungkinan diubah menjadi bangsal karantina sementara. Pihak berwenang di provinsi Zhejiang mengatakan bahwa pada akhir tahun ini, setiap kabupaten atau kota harus memiliki tidak kurang dari dua tempat besar yang dapat dengan cepat diubah menjadi ruang medis darurat.

Daftar persediaan darurat telah memicu spekulasi dari pengguna internet mengenai apakah kapal perang AS mendekati pantai selatan China, sementara penduduk di luar negara itu bertanya apakah pejabat China mungkin bersiap untuk perang.

Global Times yang dikelola pemerintah China menepis rumor tersebut. "Sangat penting untuk memiliki persediaan keluarga yang diperlukan di masa perang, tetapi perang tidak akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang," kata Song Zhongping, seorang komentator militer kepada surat kabar tersebut.

China telah melaporkan total 86.070 kasus sejak awal pandemi, dengan jumlah kematian 4.634.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun