Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Perlu Ada Koruptor dalam Ekspor Benih Lobster?

26 November 2020   16:52 Diperbarui: 26 November 2020   21:13 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mengapa perlu ada Koruptor dalam Eksport Benih Lobster

Oleh: Liong Vincent Christian

26 November 2020

Jawab: Nelayan perlu adanya para koruptor tsb karena memang maunya seperti orang menjarah toko, kalau bisa sesederhana mungkin tinggal angkut lalu ditukarkan menjadi uang cepat dan minim resiko.

Mohon pembaca bedakan menangkap Lobster dengan Eksport burung hias yg ditangkap dihutan lama lama habis ditangkap dan jadi hewan langka dilindungi. Bedakan dengan kegiatan pertambangan yang lama dikeruk pasti stok nya akan berkurang dalm lama kelamaan akan habis.

Jalan keluarnya:

* Peraturan eksport benih lobster dilonggarkan agar tidak terjadi monopoli. Modal, keahlian yang perlu dipelajari dengan trial&error untuk eksport benih lobster cukup besar. Memang untung banyak tetapi resiko sekali rugi jika bibitnya mati juga besar.

* Jika memang pemerintah beneran mau agar lobsternya dipelihara dulu beberapa bulan baru diekspoert harus memberikan subsidi, pemodalan dan pelatihan bagaimana cara memelihara Lobster kepada pada nelayan Indonesia, sehingga mereka bersedia repot sedikit memelihara lobsternya beberapa bulan sebelum dijual. Jadi perlu buat balai pelatihan pemeliharaan Lobster. Kalau lagi sial lobster yang sudah ditangkap pengumpul pas dipelihara mati cilaka. Kalau si koruptor ada yg beberapa bak gagal mati semua tidak nangis karena modal cukup.

* Mungkin penangkapan bibit lobster bisa dipajaki agar uangnya bisa untuk pembesaran induk lobster yang bisa dilepas ke alam agar lebih banyak menghasilkan bibit lobster. Kalau nonton dokumenter kegiatan penangkapan kepiting, lobster atau tuna di luar negeri biasanya pemerintah setempat membuat pengaturan agar bisa dijaga stok kepiting, lobster atau tuna hidup yang ada di habitat nya tetap banyak. Jika agak menurun dilarang menangkap dulu selama beberapa waktu atau diatur kuota penangkapan per pengusaha kapal penangkap.

* Kalau perlu dibantu dengan larangan penangkapan dan penjualan lobster dewasa (bukan bibit) di Indonesia, agar jumlah bibit lobster yang bisa ditangkap untuk dijual semakin banyak. Berani tidak kalau orang Indonesia tidak makan lobster?

* Di daerah yang menjadi penghasil benih lobster peraturan untuk menjaga agar tidak ada limbah yang bisa merusak alam diperketat. Kalau perlu bisnis yang beresiko merusak daerah lobster bertelur ditutup paksa saja, dialihkan jadi bisnis penangkapan bibit lobster. Kalau kegiatan penangkapan bibit lobster jadi menurun maka terpaksa cari pekerjaan yang yang mungkin lebih beresiko merusak alam. Kalau alam rusak ekosistem alami lobster malah akan terganggu.

Di Vietnam sulit mendapatkan benih Lobster karena lautnya tidak seluas Indonesia dan banyak daerah sudah rusak alamnya sejak penggunaan bom kimia di perang Vietnam. Di daratan vietnam saja ada daerah yang hanya sedikit jenis tanaman bisa tumbuh, apalagi di lautnya. Ada daerah yang kalau manusianya beranak pinak ada resiko lahir cacat akibat kontaminasi agent orange. Jadi tinggal diatur laut mana di Indonesia yang dibiarkan tercemar dan laut mana yg dijaga tidak boleh ada sedikitpun pencemaran.

Urusan lobster bukan cuma ambil pelihara beberapa hari lalu jual. Di alam dari ratusan ribu benih yang dapat hidup sampai dewasa hanya satu atau dua ekor, lobster tingkat kematiannya tinggi. Eksport ini terjadi juga karena nelayan nya mau gampang saya tangkap langsung jual tidak mau pelihara yang beresiko mati. Dunia pembesaran lobster tidak semudah kegiatan pengemukan sapi atau ternak mamalia atau unggas yang lebih umum. Kalau sapi sakit bisa kelihatan dan diobati, kalau bibit lobster sakit atau salah penanganan yang mati satu kolam atau seluruh lobster yang ada di dalam kompleks pembesaran yang sama karena penyakitnya bisa menular lewat air. Kalau pengiriman bibit lobster pesawatnya delay bisa mati ratusan ribu bibit lobster.

Kesimpulan saya, dengan menangkap Koruptor Eksport Benih Lobster bisa saja malah mematikan bisnis lobster seluruhnya. Nanti benih yg mudah ambilnya tinggal serok mau jual ke mana? Kalau benih kirimnya mudah kalau pembesaran perlu modal lebih besar dan ketelatenan dan ilmu merawat lobster. Bisa mati di kolam atau mati di perjalanan pas pengiriman ke konsumen. Jadi nanti nelayan bibit lobster bisa saja beralih ke jenis pekerjaan yang lebih mencemari lingkungan jika tidak tersedia pekerjaan yang mudah dan tidak merusak alam yaitu menjaring bibit lobster.

Lebih baik pemerintah membuat management pengaturan penangkapan bibit lobster yang berkesinambungan. Agar jumlah lobster dan bibitnya di alam liar kalau perlu dibuat lebih banyak daripada sebelum ditangkapi.

Mohon ditonton beberapa video di bawah ini...

Proses penangkapan BENUR, di Cilacap https://www.youtube.com/watch?v=PX-jSb7fQ4Q
Pemasangan alat tangkap benur ke laut di Bali https://www.youtube.com/watch?v=VQsqpobZ010
Waw!!! Begini Cara Tangkap Ribuan Baby Lobster https://www.youtube.com/watch?v=FHmpr5TOwb0
PROSES PENGANGKATAN ALAT TANGKAP BENUR https://www.youtube.com/watch?v=c_Qy4eH2V6M
FAHRI HAMZAH: KEPUNAHAN BENUR LOBSTER ITU FIKSI https://www.youtube.com/watch?v=BBPXFJBiNmU

Indonesia memang Tanah Sorga, cukup tenggelamkan kertas semen di garis pantai di Indonesia 2 hingga 10 jam lalu diangkat sudah mendapat benih lobster 100 sampai 500an ekor per umpan. Jika kita asumsikan harga seekor benur lobster 15ribu pun maka cukup mudah mendapatkan 7 jutaan per hari (omset kotor) jika misal 500ekor.  Tidak perlu berpikir jauh-jauh mau besarkan lobster untuk dapat untung besar.

Jadi tidak perlu lah demi pertempuran menjelang Pilpress 2024 mau profokasi menjelekkan orang lain dengan tema Koruptor Eksport benur Lobster.
Atau malah mau melarang nelayan eksport benur lobster. Alangkah jahatnya menghalangi rejeki rakyat jelata para nelayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun