Mohon tunggu...
Vincent Aditya
Vincent Aditya Mohon Tunggu... Desainer - Creative Manager and Graphic Designer | M.M. in Marketing Management

Creative Manager and Graphic Designer | M.M. in Marketing Management | Writes about creative art and design, marketing and branding.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Moodboard dan Manfaatnya dalam Proses Berkarya

17 Agustus 2021   18:52 Diperbarui: 17 Agustus 2021   19:00 19369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi moodboard. (Sumber: freepik.com/coolvector)

Apakah Anda pernah susah merealisasikan visi atau ide-ide visual dalam pikiran Anda sebelum berkarya? Baik itu dikarenakan karena banyaknya ide-ide yang masuk yang ingin Anda realisasikan? Penulis sendiri juga sering mengalami hal tersebut, terutama ketika ingin menerjemahkan konsep visual yang saya inginkan untuk karya desain grafis ataupun fotografi. Penulis percaya setiap creator pasti sering menghadapi masalah ini, hal ini disebabkan karena ide-ide visual memiliki sifat yang lebih abstrak yang kadang lebih susah dikomunikasikan dibandingkan ide-ide dalam bentuk karya tulis. 

Ketika mengalami masalah tersebut, penulis sering menggunakan moodboard untuk membantu dalam memetakan ide-ide visual yang ingin di implementasikan ke dalam sebuah karya visual. Nah, dalam artikel ini penulis akan menjelaskan mengenai moodboard dan manfaatnya dalam proses berkarya. 

Apa itu Moodboard?

Foto oleh cottonbro dari Pexels
Foto oleh cottonbro dari Pexels
Moodboard adalah kumpulan gambar atau objek yang menginspirasi sebuah karya. Karya tersebut dapat berupa karya dalam bidang desain grafis, fotografi, desain interior, fashion dan sebagainya. Intinya, moodboard digunakan untuk karya-karya yang membutuhkan konsep visual dengan visi estetika yang jelas. Isi dalam moodboard dapat berupa:
  • Warna
  • Tekstur
  • Tipografi
  • Foto
  • Sketsa & Ilustrasi
  • Teks deskriptif
  • Tekstil
  • Obyek-obyek lainnya

Secara esensial, moodboard berguna agar Anda dapat menerjemahkan sebuah “mood” yang menjadi bentuk estetis yang Anda inginkan dalam karya Anda. Moodboard membantu mengorganisir ide-ide visual Anda serta mengkomunikasikan visi estetika Anda kepada orang-orang yang akan terlibat dalam karya Anda. 

Tipe-tipe Moodboard

Moodboard Fisik (Physical Moodboard 

Contoh moodboard fisik. (Sumber: cottonbro dari Pexels)
Contoh moodboard fisik. (Sumber: cottonbro dari Pexels)
Pada awalnya, moodboard sendiri sudah banyak digunakan oleh creator sebagai tahapan awal atau konseptual sebelum memproduksi sebuah karya, terutama ke dalam bentuk moodboard fisik. Moodboard fisik ini dapat di implementasikan ke dalam media papan kayu, dinding ruangan, kertas, notebook, ataupun media lainnya seperti impraboard

Moodboard Digital

Contoh moodboard digital. (Sumber: creativebloq.com)
Contoh moodboard digital. (Sumber: creativebloq.com)
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, membuat moodboard sekarang makin mudah, salah satu platform yang paling sering digunakan dalam membuat moodboard adalah situs Pinterest.com. Digital moodboard juga dapat dibuat menggunakan software-software lainnya seperti Adobe Photoshop, Illustrator, InDesign, Canva, Picsart, Collage Maker, Power Point dan sebagainya. 

Manfaat Moodboard

Ilustrasi moodboard. (Sumber: freepik.com/coolvector)
Ilustrasi moodboard. (Sumber: freepik.com/coolvector)

1. Memperjelas visi dan estetika karya.

Salah satu manfaat membuat moodboard bagi karya atau proyek Anda adalah dapat memperjelas visi dari estetika visual yang Anda inginkan. Hal ini akan sangat terasa saat Anda sudah berada dalam proses pengerjaan proyek tersebut dan terlibat dengan berbagai banyak orang. Seringkali kita sering lupa akan tujuan awal mengapa proyek atau karya ini dibuat. Dengan bantuan moodboard yang telah Anda buat pada awal proyek, ini akan membantu Anda untuk mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan awal Anda.

2. Membantu memperkuat konsep dan kedalaman karya.  

Manfaat moodboard yang lainnya adalah memperkuat konsep dari karya Anda. Terkadang kita menemukan karya yang terkesan plagiat atapun mirip dengan karya orang lain. Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya proses brainstorming dan riset awal sebelum menghasilkan karya tersebut. Dengan bantuan moodboard kita dapat menghasilkan karya yang unik dan berbeda dari karya lainnya.

3. Membuat kolaborasi dengan tim menjadi lebih mudah.  

Dalam sebuah karya atau proyek visual, terkadang banyak konsep yang sulit untuk dijelaskan dengan tulisan ataupun kata-kata. Hal ini, dapat membuat kebingungan bagi tim Anda atapun miskomunikasi saat proyek sudah berjalan. Moodboard dapat membantu mengatasi hal-hal tersebut, karena merupakan bentuk visual yang dapat dipahami oleh mata manusia, sehingga visi atau estetika dari proyek Anda dapat terkomunikasikan dengan baik dengan tim Anda.

4. Membantu presentasi dan komunikasi dengan klien menjadi lebih mudah.  

Moodboard juga dapat membantu kita mengkomunikasikan konsep visual yang akan menjadi solusi bagi masalah klien kita. Dengan adanya moodboard yang sudah disepakati di awal secara bersama, hal-hal seperti revisi proyek yang berulang-ulang serta kebingungan dalam mengeksekusi sebuah karya dapat teratasi di awal. Moodboard juga dapat membantu meyakinkan klien Anda terhadap solusi yang Anda tawarkan dan jasa Anda. Selain itu, baik tim maupun klien Anda dapat terhindar dari miskomunikasi proyek dengan moodboard yang jelas dan telah disepakati di awal. 

5. Mengorganisir pikiran-pikiran kreatif kita.

Selain mind map, moodboard juga dapat menjadi alat untuk memetakan dan memberikan batasan bagi pikiran-pikiran kreatif yang ingin kita implementasikan kedalam sebuah karya. Dengan pikiran yang telah terorganisir dengan baik, kita dapat menjadi tahu bagaimana memulai dan menyelesaikan karya tersebut.  

Baik itu moodboard fisik ataupun digital, tujuan utama dari moodboard adalah membantu mempercepat proses Anda dalam menghasilkan sebuah karya dan menghindari kebingungan baik kepada tim ataupun klien Anda. 

Akhir kata, penulis ingin menutup tulisan dengan sebuah quotes menarik dari Scott Belsky, founder dari situs Behance.net dalam bukunya yang berjudul: Making Ideas Happen: Overcoming the Obstacles Between Vision and Reality

“An idea can only become a reality once its broken down into organized, actionable elements.”  

Dirgahayu buat bangsaku yang ke-76, salam kreatif dan selamat berkarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun