Apa kubilang,
Euphoria bencana negri ini mirip - mirip konser musik band - band ternama dunia. Sebentar saja, bahkan bisa kubilang sekejap mata. Setelahnya, hanya penyintas yang rasakan. Bencana negri inipun tak jarang cuma jadi ajang konser - konser calon legislatif, yahhh walaupun tak setenar band - band dunia kelas kakap.
Aku bahkan masih belum lupa bagaimana beberapa bulan lalu, kita sibuk dengan persiapan kedatangan petinggi negri ini. Menghabiskan dana yang kubilang tak sikit, dengan tawaran janji - janji yang luar biasa SEMPURNA nya bagi penyintas.
Aku juga tak mungkin lupa, bagaimana bencana itu merenggut berbelas - belas nyawa. Bagaimana bencana itu juga merenggut teman yang kuanggap saudara. Bagaimana bencana memporak - porandakan sabana padang hijau yang dulu begitu indahnya yang tak pernah sempat kujejaki, dan berubah menjadi tumpukan debu vulkanik. Bagaimana masyarakat kehilangan mata pencaharian, tumpuan kehidupan dan cita - cita anak mereka.
Dan sekarang,
Aku bahkan hampir lupa bagaimana janji - janji petinggi itu terealisasi, atau mungkin memang tak pernah terealisasi. Aku juga tak tau,seperti hilang gaungnya.
Tapi semalam, aku masih lihat petinggi-petinggi yang pernah sempat menjejakkan kakinya didaerah bencana itu dengan segudang janji - janjinya sedang berkoar - koar dipentas yang kuanggap tak sederhana DAN juga sedang mengumbar janji. Aku berlalu, sambil otak tak henti berfikir. Sedang apa mereka??
Ahhhh,,, ternyata!