Mohon tunggu...
Vina Yolandha Manurung
Vina Yolandha Manurung Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat matahari pagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#WorldEnvironmentDay2014

5 Juni 2014   18:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disembari aktifitas kantor yang mau gak mau harus dipaksakan padat.

Bekerja disalah satu lembaga pemerhati lingkungan membuat aku sadar akan arti penting menjaga lingkungan dari

sikap dan tindakan kita yang tidak pernah selaras dengan alam.

Dimulai dari membuang SAMPAH pada tempat yang tersedia, mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi dengan tidak punya TELEVISI, KULKAS, DISPENSER, MESIN CUCI dan lain sebagainya (Menghemat keuangan juga sih!), aktif mengkampanyekan penyelamatan lingkungan di SEKOLAH dan LINGKUNGAN tempat tinggal, turut serta mengEDUKASI didalam kegiatan belajar mengajar FORMAL dan INFORMAL.

Mungkin ini terlalu LEBAY, tapi aku lebih senang berbagi melalui tulisan dan foto. Menelusuri titik NOL Indonesia menjadi pengalaman berhargaku tahun ini, perjalanan liburan dadakanku inipun disponsori oleh rasa kecewa yang dalam terhadap masalah-masalah hati yang terdalam (eakkk). Beruntung, aku punya cara tersendiri untuk tidak uring-uringan dengan masalah hati yang terdalam itu. Pucuk dicinta Ulampun tiba, Broadcast kawan disalah satu social media memacu adrenalinku untuk mencoba pengalaman yang boleh kuilang terbaru itu. NOL KILOMETER of INDONESIA cuiii!!! Didalam benakku, hanya ada hamparan pantai biru dengan biota lautnya yang luar biasa. Seketika kubalas Broadcast kawan itu dengan jawaban yang tidak mencla mencle "Ante, aku booking satu. FIX".

Masih dengan wajah lusuhku sepulang dari Bukit Lawang, aku paksakan diri untuk segera packing dan bergegas berkumpul dengan tim yang lain. And guest what? Saya asing diantara mereka, YES! Punya teman baru, pengalaman baru, nambah sodara!

Menjejakkan kaki untuk kali pertama, udara memang sangat tidak bersahabat. Hasil perawatan kulit yang kulakukan beberapa waktu yang lalu seketika menjadi tak ada artinya, terbakar oleh cuaca ekstrim Aceh. Oke FINE!

SABANG here i am, akhirnya bau amis khas air laut tercium dengan sangat menyengat dihidungku. Pantai,,, Pantai!!!

Perjalanan Pantai pertamaku ke Anoek Laot, Pantai dengan Pasir hitam yang ada disana. Aku memang tidak mencoba untuk berenang, dan tebak saja. Aku tidak mahir bahkan nyaris tidak tahu bagaimana cara berenang yang baik. aahahahhaha! #miris

Sembari menanti konco - konco guweh yang asik dengan life jacketnya menelusuri dunia bawah laut, akupun berjalan mengitari pantai itu.

Memandang lepas, melihat sekitar, menggenggam pasir pantai, melihat batu-batu karang yang muncul kepermukaan. Oh Tuhan! Ciptaan yang sempurna!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun