Mohon tunggu...
Vina WardatusSakinah
Vina WardatusSakinah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Bersama kesulitan pasti ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review Buku Ilmu, Filsafat, dan Agama

17 Februari 2020   00:22 Diperbarui: 17 Februari 2020   00:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Judul Buku      : Ilmu, Filsafat, dan Agama

Penulis             : H. Endang Saifuddin Anshari

Penerbit           : PT Dunia Pustaka Jaya

Tahun Terbit    : 2018

Tebal halaman : 243 halaman

           

            Kita hidup di dunia sebagai makhluk Allah Yang Maha Esa. Dimana kita telah diberikan kesempurnaan berupa akal yang dapat membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Karena itu, sebagai makhluk yang paling sempurna, sepatutnya bagi kita untuk menggunakan akal yang telah dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan sebaik-baiknya. Apa bedanya manusia dengan makhluk lain jika mereka tidak menggunakan akalnya. Adanya akal harus digunakan untuk befikir, menganalisa, dan bertanya.

Ada tiga sarana yang digunakan manusia untuk mencari kebenaran yang diinginkan, yakni ilmu, filsafat, dan agama. Tiga hal ini yang nantinya akan mengantarkan manusia pada umumnya untuk menemukan kesimpulan tentang tuhan, alam dan manusia. Hal ini yang mengantarkan H. Endang Saifuddin Anshari menulis buku yang berjudul ilmu, filsafat, dan agama. Didalam buku ini mengupas habis pembahasan mengenai ketiga hal tersebut.

            Bab awal buku ini menjelaskan tentang  perbedaan antara manusia dengan hewan menurut beberapa ahli filsuf seperti halnya Aristoteles, Darwin, Ernst Haeckel dan ahli filsuf lainnya. Sang penulis pun menarik kesimpulan umum bahwasanya antara manusia dan hewan adalah makhluk yang sejenis akan tetapi ada beberapa hal yang membedakannya yang  di tinjau dari ruhaniyyah dan jasmaniah sehingga menjadi makhluk yang berakal sehat, sadar diri dan berbicara berdasarkan akal fikirannya.

H. Endang Saifuddin Anshari berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang beraktivitas, artinya manusia adalah makhluk yang selalu melakukan sebuah pekerjaan dalam hidupnya. Hal inilah yang memicu munculnya permasalahan manusia.

            Manusia adalah makhluk yang selalu bertanya-bertanya serta mencari akan adanya kebenaran. Terdapat 3 teori mengenai kebenaran tersebut yaitu :  Teori Korespondensi, Teori Konsistensi, Teori pragmatis.  Kebenaran juga bisa di sebut dengan lawan dari kesalahan, kebathilan, kesesatan, kesalahan dan kepalsuan. Menurut penulis masih ada 3 cara lain manusia dalam mencari serta menemukan kebenaran. (1) dengan pengetahuan, (2) dengan filsafat, (3) dengan agama.

            Bab kedua dalam buku ini menjelaskan tentang ilmu pengetahuan. Ilmu dalam bahasa inggris yaitu science yang merupakan gabungan dari kata scio, scire (bahasa latin) yang berarti tahu. Ilmu secrara etimologis berarti pengetahuan. namun secara terminologis ilmu itu semacam pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat yang khas.

            Di jelaskan juga dalam buku ini bahwasanya ilmu merupakan pengetahuan yang bersifat sistematis dan logis bahkan bukan hanya sekedar kumpulan fakta, tetapi pengetahuan yang mempersyaratkan objek, metode, teori, hukum, dan prinsip. Buakan juga hanya fakta melainkan juag teori, hukum, dan prinsip yang diperoleh melalui prosedur metode ilmiah.

            Dapat di ketahui juga  bahwasanya ilmu merupakan pengetahuan yang di dapatkan melalui metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan dapat diperoleh melalui cara, yaitu pengalaman, intuisi, pendapat otoritas, penemuan secara kebetulan dan coba-coba maupun penalaran.

            Bab ketiga dalam buku ini menjekaskan apa yang di maksud dengan filsafat. Filsafat itu terambil dari bahasa yunani yang masuk dan digunakan sebagai bahasa arab(falsafah), yaitu berasal dari kata Philoshopia. Philo berarti cinta dan sophia berarti hikmah, dapat diartikan Philoshopia cinta akan hikmah atau kebenaran. Filsafat juga bisa diartikan dengan ingin mengerti dengan mendalam atau cinta akan kebijaksanaan. Sedangkan objek dari filsafat  di bagi menjadi dua, yaitu objek materia yang merupakan segala sesuatu yang ada dalam kenyataan, pikiran dan ada yang dalam kemungkinan. Yang kedua yaitu objek forma, mencari keterangan tentang hakikat dari segala sesuatu yang ada.

                   Bab keempat dalam buku ini menjelaskan tentang agama. Di dalam buku ini banyak mencantumkan pendapat tentang agama, ada satu pendapat dari Fachroeddin Al-Kahiri yang mengatakan bahwasanya agama ialah kata majmu' dari bahasa sangsekerta, yang terdiri dari A, yang bermakna tidak, sedangkan gama artinya kocar-kacir dan  berantakan. Lebih jelas lagi kata agama itu ialah teratur . jadi devinisi agama adalah satu peraturan yang mengatur keadaan manusia maupun mengenai sesuatu yang ghaib atau budi perkerti dll.

                   Bab kelima adalah nisbah antara ilmu, filsafat, dan agama. Di dalam buku ini penulis menjelaskan pula dimana titi persamaan, titik perbedaan dan titik singgung yang mencakup tiga hal tersebut. Titik persamaanya ialah sama-sama bertujuan mencari sebuah kebenaran dengan caranya masing-masing. Titik perbedaan, ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan, pengalaman, dan percobaan. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara meluangkan akal-budi secara radikal dan integral serta universal yang terikat dengan logika. Agama dengan mempertanyakan pelbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci, dan firman ilahi untuk manusia di atas bumi. 

                   Bagi seorang natural scientist (sarjana ilmu pengetahuan alam), al Qur'an merupakan buku tentang alam. Bagi seorang social dan cultural scientist (sarjana ilmu pengetahuan dan budaya), al-Qur'an ini merupakan buku tentang manusia. Bagi seorang teolog (sarjana studi ketuhanan), al-Qur'an merupakan buku tentang tuhan dan ketuhanan. Bagi seorang filsuf (ahli filsafat), al-Qur'an merupakan buku mengenai pelbagai masalah asasi yang menjadi bahan perbincangan filsafat dari masa ke masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun