Mohon tunggu...
Vina Safaringga
Vina Safaringga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI Kampus Sumedang

Terimakasih telah berkunjung, semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 1 di SD Negeri 01 Girijaya, Garut

16 September 2021   17:43 Diperbarui: 16 September 2021   17:49 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang SD dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia mengatakan bahwa dunia akan melihat Indonesia sebagai negara pertama yang memiliki volume tertinggi mahasiswanya mendedikasikan diri untuk berbakti kepada negaranya melalui kontribusinya mengajar di sekolah. Kampus Mengajar 2021 akan menjadi salah satu program terbesar pemerintah dimana Mahasiswa Indonesia memberi kontribusi besar kepada negerinya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di generasi berikutnya.

Pelaksanaan program Kampus Mengajar di tengah pandemi memiliki tantangan tersendiri, salah satunya yaitu mahasiswa harus mampu menumbuhkan atau meningkatkan motivasi belajar siswa. Dikarenakan selama masa pandemi mereka melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring. Tidak bisa dipungkiri, ketika siswa terlalu lama belajar secara daring membuat mereka jenuh, sehingga menyebabkan motivasi belajarnya menurun. Apalagi jika tidak ditunjang dengan metode belajar dan media pembelajaran yang sesuai.

Oleh karena itu, ada beberapa program atau kegiatan yang dilaksanakan selama kampus mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SD Negeri 01 Girijaya Kabupaten Garut. Program-program tersebut diantaranya:

1. Pembelajaran berbasis STEM

STEM merupakan singkatan dari sebuah pendekatan pembelajaran interdisiplin antara Science, Technology, Engineering and Mathematics. Melalui STEM ini, siswa dituntun menjadi pemecah masalah, penemu, innovator, membangun kemandirian, dan berpikir logis. Adapun bentuk pembelajaran berbasis STEM ialah sebagai berikut:

  • Tantangan Menara Tertinggi

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini membuat siswa sangat antusias ketika belajar dan semangat untuk membuat menara paling tinggi. Sehingga siswa bekerja sama dengan teman sekelompokya untuk membuat menara yang paling tinggi dan kokoh dari alat bahan yang hanya berupa kertas HVS dan selotip. Setelah menara selesai, siswa melakukan pengukuran (materi matematika dan IPA).

  • Tantangan Jembatan dari Sedotan

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini melatih kemampuan siswa dalam mendesain jembatan yang kokoh, setiap kelompok memiliki desain jembatan masing-masing, juga mereka terlihat berpikir bagaimana cara agar jembatan sedotan tersebut bisa kokoh dengan bahan yang hanya terdiri dari sedotan dan selotip.

  • Membuat Monkey Climbing

Dokpri
Dokpri

Materi yang diajarkan pada kegiatan ini ialah materi gaya gesek. Ketika pembuatan karya, terdapat kelompok yang sekali membuat langsung selesai, namun ada juga kelompok yang karyanya belum bisa digunakan karena monyet yang telah dibuat tidak bisa memanjat, sehingga mereka harus menganalasis letak kesalahannya. Hal ini bisa membantu siswa untuk melatih kemampuan menganalisis. Ketika semua kelompok sudah menyelesaikan karyanya, dilakukanlah perlombaan monkey climbing, siapa yang paling cepat itulah pemenangnya. Siswa merasa senang ketika pembelajaran ini, karena mereka belajar sambil bermain. Bahkan ada beberapa kelompok yang sudah kalah tapi ingin terus bermain.

2. Media TTS dalam pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat

Menurut hasil analisis, motivasi belajar siswa untuk pelajaran matematika masih rendah, juga cara penyampaian yang masih klasik. Sehingga solusi yang ditawarkan berupa cara penyampaian materi yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu menjelaskan konsep terlebih dahulu, baru kemudian penjelasan menggunakan angka. Sedangkan pada cara penyampaian sebelumnya ialah langsung kepada angka (perhitungan). Kegiatan ini dilakukan ketika sedang BDR (Belajar Dari Rumah) sehingga cara menjelaskan materi dengan menggunakan kertas HVS yang dilaminating sebagai pengganti papan tulis. 

Pada kegiatan ini, media pembelajaran TTS (Teka Teki Silang) digunakan sebagai bentuk latihan atau evaluasinya. Semua siswa yang mengikuti pembelajaran sangat antusias dan semangat ketika belajar, dan pemahaman mereka terhadap materipun meningkat. Dalam TTS tersebut jika diuraikan terdapat 10 soal. Semua siswa mendapatkan nilai 80 ke atas (hanya 1 atau 2 soal yang salah ketika menjawab). Hal ini membuktikan bahwa penyampaian materi dengan cara ini lebih baik dibandingkan penyampaian materi dengan cara sebelumnya. Diperkuat oleh siswa yang menyampaikan pendapatnya bahwa mereka senang karena telah memahami materi tersebut dan belajarnya juga menyenangkan, juga mereka sedikit menyesal, karena mereka baru memahami materi ini sekarang, ketika sudah melewati ujian sekolah.

Dokpri
Dokpri

3. Media TTS Bahasa Indonesia

Media TTS Bahasa Indonesia ini diberikan ketika pembelajaran secara daring melalui whatsapp grup. Kebanyakan siswa sudah bisa mengisi TTS dengan benar dan bisa mengikuti instruksi dengan baik. Namun ada seorang siswa yang belum mampu mengisi atau menjawab TTS tersebut, terlihat dari jawaban mereka yang sangat keluar dari materi. Namun setelah diarahkan ia bisa memperbaikinya. Dengan cara ini motivasi belajar siswa meningkat karena, soal atau pertanyaan disajikan dalam bentuk yang berbeda yaitu Teka-Teki Silang.

4. Mengenalkan Microsoft Word 

Kegiatan ini memfasilitasi siswa untuk belajar cara mengetik, mengubah jenis, ukuran dan warna font. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa  kemampuan adaptasi teknologi. 

Itulah beberapa program yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa berdasarkan pengalaman penulis ketika melaksanakan program Kampus Mengajar Angkatan 1 tahun 2021 di SDN 01 Girijaya Kabupaten Garut. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun