Mohon tunggu...
Vinalia
Vinalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Random Writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anne Frank, Tenar di Balik Pilu

6 Februari 2017   11:28 Diperbarui: 6 Februari 2017   11:40 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cantik, pintar, dan berbakat. Anne Frank, dinobatkan sebagai penulis termuda dimana karyanya yang berjudul The Diary of a Young Girl menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di seluruh dunia.

Namun ketenaran itu lahir dari kisah memilukannya di era Holocaust. Dimana saat itu kelompok partai Nazi melakukan pembantaian besar terhadap kaum Yahudi.

Anne Frank meninggal pada usia 15 tahun, sehari setelah kematian kakaknya, Margot Frank. Keduanya tak mampu melawan penyakit tifus di musim semi–yang pada saat itu mereka tinggal bersama ribuan tawanan Yahudi dalam kamp konsentrasi Bergen-Belsen di utara Jerman.

Ia menjadi salah satu bukti kekejaman kelompok besar yang didasari oleh kebencian akan suatu kaum.

Annelies Marie Frank, lahir pada tanggal 12 Juni 1929 di Frankfurt, Jerman Weimar. Ia adalah putri dari pasangan Otto Frank dan Edith Frank Holländer . Anne mempunyai kakak perempuan bernama Margot Frank yang berusia dua tahun lebih tua.

Keluarga Frank adalah keturunan Yahudi liberal. Mereka  tinggal di lingkungan dimana warga Yahudi dan non-Yahudi dari berbagai agama saling berbaur.

Tahun 1933, Partai Nazi pimpinan Adolf Hitler memenangkan pemilu di Frankfurt dan gencar melakukan gerakan anti-semit untuk menyingkirkan warga Yahudi. Keluarga Frank merasa tak aman jika terus bertahan di Jerman dan memutuskan untuk pindah ke Amsterdam.

Selama tinggal di Amsterdam, Anne dan Margot menempuh pendidikan di sekolah yang berbeda. Margot yang pandai di bidang aritmatika, belajar di sekolah negeri. Sedangkan Anne yang senang membaca dan menulis, belajar di sekolah Montessori.

Keduanya pun mempunyai karakter yang bertolak belakang. Margot cenderung bersikap sopan dan pendiam. Sedangkan Anne adalah pribadi yang energik dan suka mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Saat Jerman menduduki Belanda, keluarga Frank menjalani hidup dalam persembunyian di sebuah paviliun rahasia yang disebut Achterhuis. Pintu masuk Achterhuis ditutup dengan rak buku untuk memastikan kerahasiaan tempat tersebut.

Dimasa persembunyiannya itu, Anne menulis di sebuah buku harian yang ia terima dari sang Ayah pada hari ulang tahun ketiga belas. Anne menuliskan tentang apa yang dia dirasakan, lihat, dan dengar semasa persembunyiannya di Amsterdam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun