Mohon tunggu...
vinaaulia
vinaaulia Mohon Tunggu... pelajar

saya suka mendesai di canva seperti membuat poster ,editing poto,saya juga suka membuat desain UI/UX di figma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cuaca Buruk dan Dampaknya pada Industri Perikanan Laut dan Tambak

27 September 2025   08:34 Diperbarui: 27 September 2025   08:34 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan Dini untuk Nelayan
AWS mampu memberikan informasi kondisi angin, tekanan udara, dan gelombang yang berpotensi membahayakan. Nelayan dapat mengakses data ini melalui aplikasi atau pusat informasi cuaca sebelum memutuskan berangkat melaut. Dengan peringatan dini, risiko kecelakaan bisa ditekan dan aktivitas melaut bisa diatur dengan lebih aman.

  • Monitoring Lingkungan Tambak
    Petambak dapat memanfaatkan AWS untuk memantau curah hujan dan suhu udara yang memengaruhi kualitas air. Data ini penting untuk menyesuaikan strategi pengelolaan tambak, seperti menambah aerasi, memberikan pakan yang tepat, atau melakukan pergantian air. Dengan demikian, tingkat kematian ikan atau udang akibat stres lingkungan bisa ditekan.

  • Prediksi Jangka Panjang
    AWS tidak hanya memberikan data real-time, tetapi juga dapat digunakan untuk membangun basis data iklim lokal. Dari data historis ini, petambak dan nelayan dapat menganalisis pola musiman, sehingga lebih siap menghadapi musim hujan atau musim gelombang tinggi.

  • Mendukung Kebijakan dan Rantai Pasok
    Pemerintah dan pelaku industri dapat memanfaatkan data AWS untuk menyusun kebijakan mitigasi bencana dan strategi distribusi hasil perikanan. Misalnya, jika prediksi cuaca buruk menyebabkan penurunan pasokan, langkah antisipasi distribusi dapat dilakukan agar harga ikan tetap stabil.

  • Strategi Adaptasi dengan AWS

    Pemanfaatan AWS dalam industri perikanan perlu didukung oleh pelatihan dan akses teknologi. Nelayan dan petambak harus diberi pemahaman tentang cara membaca data cuaca agar bisa mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan swasta penting untuk memperluas jangkauan pemasangan AWS di daerah pesisir dan sentra tambak.

    Integrasi AWS dengan teknologi lain seperti IoT sensor tambak dan aplikasi mobile juga dapat meningkatkan manfaatnya. Petambak bisa menerima notifikasi otomatis ketika curah hujan tinggi terdeteksi, sementara nelayan bisa mendapatkan informasi arah angin langsung di ponsel. Teknologi ini pada akhirnya meningkatkan ketahanan sektor perikanan terhadap perubahan iklim.

    Cuaca buruk adalah tantangan nyata yang terus dihadapi industri perikanan laut dan tambak. Dampaknya tidak hanya pada produksi, tetapi juga pada kesejahteraan nelayan dan petambak, serta ketahanan pangan nasional. Kehadiran Automatic Weather Station menjadi inovasi penting untuk membantu pelaku perikanan beradaptasi.

    Dengan data cuaca yang akurat, real-time, dan mudah diakses, risiko kecelakaan laut dapat ditekan, kerugian tambak bisa diminimalisasi, serta perencanaan usaha perikanan lebih terarah. Ke depan, pemanfaatan AWS harus diperluas dan dipadukan dengan strategi adaptasi iklim agar sektor perikanan tetap tangguh menghadapi ketidakpastian cuaca.

    Sumber :

    https://share.google/cOTENM0EEVYM39i35

    https://share.google/JhYUY1RFM8Sa0QCzW

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun