Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Articulate Storyline

6 April 2022   12:41 Diperbarui: 6 April 2022   12:44 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bit.ly/3DC52LE

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Mira Nirmalasanti Zai, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2022.

Pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang diharapkan mampu memberdayakan peserta didik menjadi manusia cerdas, manusia berilmu dan berpengetahuan, serta manusia terdidik. Pemberdayaan siswa, misalnya dilakukan melalui proses belajar, proses latihan, proses memperoleh pengalaman, atau melalui kegiatan lainnya.

Melalui proses belajar mereka diharapkan memperoleh pengalaman memecahkan masalah, pengalaman etos kerja, dan ketuntasan bekerja dengan hasil yang baik. Melalui proses belajar, mereka juga diharapkan memperoleh pengalaman mengembangkan potensi mereka serta melakukan pekerjaan dengan baik, dan mampu bekerja sama dalam kemandiriannya (Hamzah, 2016).

Pengembangan bahan ajar digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi isi dan strategi pembelajaran. Pengembangan bahan ajar sebagai pemahaman tentang desain pernbelajaran. Selain itu, pengembangan bahan ajar mempertimbangkan sifat materi ajar, jumlah peserta didik, dan ketersediaan materi. Pengembangan bahan ajar mengunakan prinsip luwes. Prinsip luwes artinya 3 dapat menerima hal-hal baru yang belum tercakup dalam isi mata pelajaran pada saat pengimplementasiannya (Mbulu,2004)

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. (Prastowo, 2011).

Bahan ajar dapat dibedakan atas:

  • Bagi pendidik antara lain menghemat waktu, merubah guru menjadi 5 fasilitator, mengefektifkan pembelajaran, sebagai pedoman dan alat evaluasi,
  • Bagi peserta didik dapat digunakan kapan dan dimanapun, belajar sesuai kecepatan, menggali potensi peserta didik, dan pedoman untuk mengarahkan aktivitas dalam pembelajaran
  • Bagi strategi pembelajaran bahan ajar dapat berfungsi sebagai pembelajaran klasikal, individual dan kelompok

Dalam proses belajar peserta didik tidak hanya mendengar penjelasan pendidik saja, akan tetapi dengan menerapkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif menuntut peserta didik untuk melihat langsung memunculkan keaktifan peserta didik. Pendidik sebagai fasilitator dapat menyaijikan bahan ajar berbasis multimedia interaktif yang kreatif dengan harapan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang akhirnya mampu sejalan dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik.

Multimedia interaktif dapat diartikan sebagai suatu penyampaian materi menggunakan video, film, animasi, gambar, dan suara menggunakan bantuan komputer yang juga direspon secara aktif oleh peserta didik sehingga terjadinya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan pendidik. Salah satu bahan ajar interaktif yang dapat mendukung pembelajaran interaktif yaitu, multimedia interaktif berbasis articulate storyline.

https://warstek.com/articulate-storyline/
https://warstek.com/articulate-storyline/
Articulate Storyline yang merupakan kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun