Mohon tunggu...
Pendidikan

Mengenal Biota Laut: Vaquita (Phocoena sinus)

4 Desember 2018   23:43 Diperbarui: 5 Desember 2018   00:22 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Brendan Hunter

The world's most rare marine mammal. The world's smallest Cetacean.

VAQUITA.

Vaquita merupakan sejenis lumba-lumba yang sejauh ini hanya dapat ditemukan di teluk California, Mexico. Vaquita ini sangat unik sebab jenis lumba-lumba ini merupakan mamalia laut paling langka dan juga jenis hewan dengan ukuran terkecil dari infra-ordo Cetacea (hewan-hewan termasuk lumba-lumba dan paus). Akan tetapi, hewan sangat lucu dan sangat unik ini sangat terancam, dengan status IUCN Critically Endangered. Berikut sedikit informasi mengenai sang lumba-lumba kecil yang bahkan lebih kecil dari manusia dewasa pada umumnya.

Vaquita (nama latin: Phocoena sinus) memiliki klasifikasi seperti berikut: kerajaan Animalia, filum Chordata, kelas Mammalia, ordo Artiodactyla, infra-ordo Cetacea, marga Phocoenidae, genus Phocoena, spesies Phocoena sinus. Nama 'vaquita' merupakan kata dalam Bahasa Spanyol yang berarti "sapi kecil". Nama tersebut diberikan karena bentuknya dan ukurannya yang sangat kecil. Vaquita jantan dewasa mencapai sekitar 134 cm sedangkan vaquita betina dewasa yang umumnya sedikit lebih besar dapat mencapai sekitar 140 cm. Mereka mencapai kematangan seksual antara usia 3 sampai 6 tahun dan memiliki masa kehamilan selama 10 sampai 11 bulan. Reproduksi musiman teramati pada vaquita dimana mereka umumnya melahirkan satu anak pada bulan Maret dan harus menunggu 1 sampai 2 tahun sebelum dapat hamil kembali.

Sejauh yang diketahui oleh para peneliti, vaquita ini jarang bernang bergerombol dan seperti lumba-lumba pada umumnya dapat menggunakan echolocation yakni menggunakan gelombang suara dan gema untuk menentukan dimana suatu obyek berada. Vaquita mengandalkan echolocation untuk mencari mangsa dan navigasi sebab habitatnya serta tempat mencari makannya yakni pada laguna-laguna merupakan perairan yang lumayan keruh. Vaquita merupakan karnivor yang memakan ikan-ikan kecil, udang, gurita, cumi-cumi, dan hewan kecil lainnya yang hidup didekat atau pada dasar laut.

Vaquita merupakan mammalia laut yang relatif baru diketahui yakni baru ditemukan sekitar tahun 1950an. Namun spesies yang endemik di Teluk California ini lebih tepatnya pada laut Cortez sangat terancam sehingga hanya tersisa sekitar 12-15 individu terhitung pada data terakhir yaitu Maret 2018. Sangat sedikit! Ancaman utama yang menyebabkan menurun drastisnya populasi vaquita yaitu keseringannya vaquita menjadi korban bycatch (penangkapan tidak sengaja) oleh kegiatan pemancingan illegal menggunakan jaring gillnet di perairan Mexico yang sebenarnya bertujuan untuk menangkap ikan totoaba yang endemik juga di perairan tersebut.

Jika langkah-langkah drastis tidak dilakukan, spesies ini tidak lama lagi akan hilang selamanya. Program captive breeding pernah hampir dicoba namun tidak ditindaklanjutkan karena vaquita betina pertama yang ditangkap tidak berhasil selamat, mati dalam hitungan jam setelah penangkapan. Sehingga jalan keluar yang paling memungkinkan yaitu menjaga agar tidak lagi terjadi bycatch vaquita.

Pemerintah Mexico dengan dukungan pemerintah A.S. dan banyak sekali organisasi seperti WWF dan foundation-foundation milik personil penting seperti Leonardo Dicaprio dan Carlos Slim. Telah dijalankan juga perjanjian dengan pemerintah Cina untuk menghentikan pasar penjualan kantung kemih ikan totoaba agar totoaba tidak lagi ditangkap sehingga tidak akan terjadi bycatch vaquita. Diharapkan masih ada kesempatan menyelamatkan vaquita agar tidak hilang seperti lumba-lumba baiji.

Sumber:

Rojas-Bracho, L.; Taylor, B.L. (2017). "Phocoena sinus". IUCN Red List of Threatened Species. IUCN. 2017: e.T17028A50370296. doi:10.2305/IUCN.UK.2017-2.RLTS.T17028A50370296.en.

Emanoil, M. (1 February 2009). "Vaquita (Phocoena sinus)". Encyclopedia of Endangered Species. 1. Gale Research. p. 266

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun