Mohon tunggu...
VIKRI RACHMATULHAQQI
VIKRI RACHMATULHAQQI Mohon Tunggu... MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SAYA SUKA TRAVELLING DAN HEALING

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Transmigran Di Tanah Gula Ujung Timur Jawa

13 April 2025   18:45 Diperbarui: 13 April 2025   16:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transmigran di Tapal Kuda umumnya ditempatkan di wilayah perdesaan yang dekat dengan sentra produksi tebu. Mereka diberi sebidang lahan dan didorong untuk menanam tebu sebagai bagian dari sistem kemitraan dengan pabrik gula setempat. Dalam banyak kasus, transmigran menjadi mitra petani tebu yang menjual hasil panennya ke PG (Pabrik Gula) terdekat, seperti PG Semboro di Jember atau PG Panji di Situbondo. Kehadiran transmigran ini tidak hanya memperluas basis produksi gula, tetapi juga menciptakan pola pemukiman baru yang terintegrasi dengan sistem agribisnis lokal.

Dari sisi ekonomi, industri gula memberikan peluang kerja bagi transmigran, baik secara langsung sebagai buruh tani tebu maupun sebagai pekerja di sektor pengolahan. Banyak dari mereka yang mengandalkan musim giling sebagai masa panen pendapatan tahunan. Selain itu, pendapatan dari hasil kebun tebu dapat dimanfaatkan untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka, membangun rumah, serta meningkatkan taraf hidup keluarga. Tidak sedikit keluarga transmigran yang kemudian mengalami mobilitas sosial ke atas karena keberhasilan mereka dalam sektor pertanian tebu.

Namun, hubungan antara industri gula dan transmigran tidak selalu harmonis. Dalam banyak kasus, transmigran menghadapi tantangan berupa keterbatasan akses modal, harga jual tebu yang fluktuatif, serta ketimpangan kekuasaan dalam hubungan kemitraan dengan pabrik. Mereka sering kali tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam menentukan harga tebu, dan sistem pembayaran yang lambat dari pihak pabrik dapat menyulitkan kehidupan sehari-hari mereka. Di sisi lain, sistem irigasi dan infrastruktur pendukung di wilayah transmigrasi juga sering tidak memadai, yang berdampak pada produktivitas lahan dan kualitas hidup.

Dari perspektif sosial budaya, kehadiran transmigran memperkaya keragaman etnis dan budaya di Tapal Kuda. Mereka membawa adat istiadat, bahasa, dan sistem sosial dari daerah asal yang kemudian mengalami akulturasi dengan budaya lokal Madura dan Jawa Timur bagian timur. Di beberapa desa transmigran, muncul harmoni sosial yang positif, tetapi tidak jarang pula terjadi ketegangan akibat perbedaan latar belakang dan kepentingan ekonomi. Peran industri gula dalam hal ini menjadi ganda: sebagai pemersatu melalui sistem kerja bersama, sekaligus sebagai potensi konflik bila distribusi hasil usaha tidak merata.

Industri gula juga berperan dalam membentuk struktur spasial wilayah-wilayah transmigran. Akses jalan, fasilitas umum, dan pembangunan pasar desa sering kali terfokus di sekitar areal industri gula. Transmigran menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang lebih besar, di mana aktivitas sehari-hari mereka terkait erat dengan jadwal tanam dan giling tebu. Hal ini menciptakan ketergantungan struktural yang kuat antara komunitas transmigran dan keberlangsungan industri gula. Ketika pabrik gula mengalami penurunan produksi atau bahkan ditutup, transmigran pun terkena dampaknya secara langsung.

Dalam beberapa dekade terakhir, keberlanjutan industri gula menghadapi tantangan besar, mulai dari efisiensi produksi yang rendah, persaingan dengan gula impor, hingga dampak perubahan iklim terhadap hasil panen tebu. Dampak ini terasa langsung di kalangan transmigran yang bergantung pada tebu sebagai sumber penghidupan utama. Banyak dari mereka yang mulai melakukan diversifikasi pertanian atau bahkan beralih ke sektor non-pertanian seperti perdagangan dan jasa. Di sisi lain, beberapa transmigran dan keturunannya berhasil menjadi pengusaha kecil di bidang transportasi tebu atau jasa penggilingan.

Pemerintah dan pihak swasta mulai menyadari pentingnya memperkuat posisi petani, termasuk transmigran, dalam rantai nilai industri gula. Program pemberdayaan petani, pelatihan teknis, serta akses permodalan mulai digulirkan untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian komunitas transmigran. Pendekatan ini penting agar transmigran tidak hanya menjadi pelengkap tenaga kerja murah, tetapi benar-benar terlibat dalam pengambilan keputusan dan mendapatkan manfaat ekonomi yang adil dari keberadaan industri gula.

Melalui refleksi sejarah dan dinamika saat ini, jelas bahwa industri gula memiliki peran besar dalam membentuk kehidupan sosial dan ekonomi komunitas transmigran di Tapal Kuda. Interaksi yang berlangsung selama puluhan tahun ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara industri besar dan kelompok masyarakat marginal yang bermigrasi dengan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Ke depan, keberhasilan pengelolaan hubungan ini akan sangat menentukan arah pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Dalam kesimpulannya, industri gula di Tapal Kuda tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi lokal, tetapi juga menjadi bagian integral dari sejarah dan perjalanan hidup para transmigran. Mereka bukan hanya saksi, tetapi juga pelaku aktif dalam transformasi wilayah ini menjadi sentra pertanian dan industri yang penting di Jawa Timur. Oleh karena itu, setiap kebijakan yang menyangkut industri gula semestinya mempertimbangkan aspek kesejahteraan transmigran dan memberdayakan mereka sebagai mitra sejati dalam pembangunan daerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun