Mohon tunggu...
Vika Wulandari
Vika Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka membaca dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Stilistika pada Lagu Sempurnadan Pengaruhnya terhadap Ekspresi Emosional

4 Juli 2025   14:18 Diperbarui: 4 Juli 2025   14:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Analisis Stilistika pada Lagu"Sempurna" Karya Andra and The Backbone

Penggunaan Bahasa Figuratif dan Majas

Lagu "Sempurna" menonjolkan penggunaan bahasa figuratif, terutama melalui majas metafora dan personifikasi. Contohnya, frasa seperti "Kau adalah darahku, kau adalah jantungku" bukanlah makna harfiah, melainkan metafora yang menggambarkan betapa pentingnya kehadiran sang kekasih dalam kehidupan si penyanyi. Kekasih diibaratkan sebagai elemen vital yang membuat hidup menjadi berarti dan utuh. Selain itu, personifikasi juga digunakan, di mana perasaan cinta digambarkan seolah-olah memiliki kekuatan untuk "memberi kehidupan". Hal ini membuat emosi yang disampaikan terasa lebih hidup dan dekat dengan pendengar, seolah-olah cinta benar-benar memiliki kekuatan magis yang menggerakkan kehidupan.

Unsur Bunyi dan Struktur Lirik

 Dalam stilistika, unsur bunyi seperti repetisi (pengulangan kata atau frasa) sering digunakan untuk memperkuat pesan dan menciptakan efek musikal. Pada lagu "Sempurna", repetisi tampak jelas pada bagian reffrain, di mana frasa kunci diulang untuk menegaskan pesan utama lagu. Meskipun tidak terlalu menonjolkan aliterasi (pengulangan bunyi konsonan) atau asonansi (pengulangan bunyi vokal), struktur lirik tetap terasa harmonis dan padu.Struktur lirik lagu ini juga sangat kohesif, artinya setiap bagian lirik saling terhubung dan membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Hal ini membuat pesan tentang cinta yang sempurna dapat tersampaikan dengan jelas dan efektif kepada pendengar.

Sarana Retorika dan Citraan

 Penggunaan sarana retorika seperti hiperbola juga sangat menonjol dalam lagu ini. Hiperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu untuk menimbulkan kesan dramatis, misalnya pada lirik yang menggambarkan usaha maksimal dalam mencintai. Efek ini membuat pendengar dapat merasakan intensitas emosi yang ingin disampaikan oleh penyanyi. Selain itu, citraan yang dibangun melalui metafora dan personifikasi memberikan gambaran emosional yang kuat. Pendengar tidak hanya mendengar kata-kata, tetapi juga dapat membayangkan dan merasakan perasaan cinta yang dalam dan tulus.

 Kohesi dan Kesatuan Makna

 Kohesi dalam lirik lagu ini terjaga dengan baik melalui pengulangan dan pilihan kata yang konsisten, sehingga pesan tentang kesempurnaan dalam cinta atau hubungan dapat tersampaikan dengan jelas dan padu. Hal ini memperkuat efek estetis yang ingin dicapai oleh penulis lagu.

Struktur dan Rima

Lagu ini memiliki struktur repetitif yang khas pada lagu-lagu pop, dengan pengulangan pada bagian reffrain dan bait yang memperkuat pesan utama. Rima yang digunakan cenderung sederhana, namun tetap enak didengar dan mudah diingat, mendukung daya tarik lagu secara musikal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun