Mohon tunggu...
Fika Aprilia
Fika Aprilia Mohon Tunggu... -

FIKA APRILIA PGMI A 11140009

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tinki Winky, Dipsi, Lala Pooo

5 Maret 2014   03:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:14 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Gaya teletubbies yang lucu, nggemesin, cantik dengan kemasan colorful dan tema-tema sederhana membuat tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang tua senang melihatnya. Karena itu, para pengamat pun langsung menyambut baik munculnya tayangan teletubbies tersebut. Komentar positif banyak bermunculan seperti misalnya film ini sangat pas untuk anak dibawah 6 tahun. Pengulangan kata yang ada di tayangan teletubbies memang dibutuhkan anak-anak. Yang diajarkanpun sederhana, seperti belajar melompat, berpelukan. boleh Main tapi bawa payung, jas hujan.

Muatan teletubbies dibuat untuk memenuhi aspek kasih sayang dan keceriaan khas anak-anak. Bagaimanapun, anak-anak perlu melihat pengalaman mereka sehari-hari ditampilkan sebagai upaya untuk menemukan jati diri mereka. Sehingga dengan menikmati teletubbies tersebut, anak-anak bisa tumbuh lewat pengalaman mereka sendiri.

Pembelajaran teletubbies ini sangat tepat dipakai untuk anak PAUD karena sangat mudah diterima perilakunnya sehari-hari, seperti para tokoh psikologi meyakini bahwa anak merupakan awal pentingnya untuk mengembangkan kecerdasan emosi (Daniel Goleman), kecerdasan spiritual dan kecerdasan jam dan kegeniusan dini. Mengapa kita perlu mengembangkan potensi anak terutama ketika PAUD ? tentu saja jawabannya untuk tumbuh kembang PAUD yang optimal peningkatan pelayanan prasekolah, dan juga agar terciptanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap orang tua dalam upaya membina tumbuh kembang anak secara optimal. Banyak sekali para orang tua yang sibuk bekerja di luar, mereka hanya memberikan mainan untuk anak-anaknnya, padahal tak selamanya mainan itu baik untuk anak. Dari pada hanya memberikan mainan kepada anak-anak, orang tua misalnya bisa mengajarkan atau menanamkan matematika kepada anak-anak. Misalnya saja anak bisa diajarkan bentuk-bentuk dari angka, angka satu menyerupai pensil, angka dua menyerupai beber, angka tiga menyerupai garbu dibalik dan seterusnya. Mengajarkan seperti itu akan membuat anak-anak terbiasa dengan angka-angka, dan selain bermanfaat mereka juga bisa berfikir logis, cermat dan lain-lain.

Ada beberapa karakteristik dari anak PAUD  sendiri yang pertama pada masa peka yaitu masa suka meniru orang dewasa, jadi sebagai orang dewasa terutama orang tua harus memberikan contoh yang baik terhadap anak-anak, misalnya saja ketika anak bertengkar dengan temannya yang lain kebanyakan orang tua akan melerai dengan menjiwit atau menjewer anaknya sendiri, dari situ anak akan berfikir bahwa ketika dia menjiwir telinga temannya maka itu akan menyelesaikan masalahnya dan tidak akan berbuat nakal, jadi yang lebih baik orang tua memberikan pengarahan saja. Yang kedua masa egosentris yaitu ketika anak itu melihat apapun di sekelilingnya dengan apa yang dia pahami, maka dia akan menilai pribadinya. Yang ketiga ada dalam masa pembangkangan, jadi anak tidak akan bisa menerima apapun yang di anggapnya tidak benar, dan peran orang tua disini tidak bisa langsung menyalahkan tapi diberi pengertian dengan sabar. Masa selanjutnya adalah masa imitasi atau meniru, jadi anak akan meniru apapun yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Misalnya saja mamanya sering memberi uang kepada orang misin yang membutuhkan maka si anak akan meniru perbuatan tersebut. Selanjutnya adalah masa berkelompok jadi anak akan berkelompok dengan teman-teman yang dianggapnya menarik untuk dijadikan teman dan mereka akan cenderung kesana-kemari bersama, hal seperti ini masih perlu diawasi oleh orang tua karena apabilea temannya itu bukan merupakan teman dari lingkungan yang baik maka si anak akan meniru perbuatan tersebut, dan terjadi perubahan sikap pada diri anak tersebut. Dan yang terakhir adalah masa bereksplorasi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun