Mohon tunggu...
sastrabiru
sastrabiru Mohon Tunggu... GURU -

Pak Guru. kurang piknik, kelebihan ngopi.~

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Merci Eder, Félicitations Ronaldo! (Sebuah Catatan Suporter Layar Kaca)

14 Juli 2016   14:41 Diperbarui: 14 Juli 2016   16:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.gettyimages.com

Portugal mendapat kesempatan pertama untuk menumandangkan lagu kebangsaan, A Portuguesa. Konon lagu ini adalah hasil gubahan Alfredo Keil dan lirik yang ditulis oleh Henrique Lopes de Mendonça selama kebangkitan gerakan nasionalis yang katanya dipicu oleh ultimatum Britania tahun 1890 terhadap Portugal mengenai koloni-koloninya di Afrika.

Sorotan kamera kini berubah close-up, bergeser pelan menyoroti satu persatu keduabelas pemain. Para hero, dengan air muka yang memancarkan kebanggaan sekaligus bercampur optimis dan pesimis, jika-jika de Javu final menghadapi Yunani 12 Tahun lalu terulang. Ditengah-tengah perjalanan lagu, Epen tiba-tiba menyela, "Kapan ya kira-kira lagu Indonesia Raya bisa dinyanyikan di partai final seperti ini?"

"Tunggu ayam kencing dulu." Sahut Dandy, secepat petir yang menyambar dan merobohkan pohon beringin tua. Saya tak menggubris.

A Portuguesa pun usai dikumandangkan. Sorak-sorai tak jelas bersambut, menggemuruh dari para pendukung Portugal yang membanjiri Stade De France dengan pemandangan merah tua.

Giliran Perancis mendapat kesempatan berikutnya. La Marseillaise kini mengudara, diiringi orchestra yang berbaris dibelakang kedua kesebelasan. Ada yang unik dari cerita sejarah lagu ini. Konon judul lagu ini sebenarnya bukan sebagaimana yang tertulis diatas. Le Chant de Guerre pour l'Armée du Rhin adalah judul sebenarnya yang dimaksud Roguet De Lisle, penulis liriknya sekaligus orang yang pertama kali menyanyikannya di rumah Dietrich, Walikota Strasbourg.

Singkat cerita;

26 April 1792, lagu Le Chant de Guerre pour l'Armée du Rhin diserahkan kepada Marshal Nicolas Luckner (petugas dari Cham). Atas perintah dari Barbaroux, pada tanggal 2 Juli 1792, pasukan dari Marseille berderap menuju kota Paris untuk berperang. Seorang pemuda bernama François Mireur yang sebelumnya telah mengetahui lagu tersebut, menyanyikannya dengan penuh khidmat saat ia bergabung dengan para prajurit dari Marseille. Saat itulah, para prajurit tersebut mendengar dan merasakan semangat nasionalisme yang tinggi dari lagu Le Chant de Guerre pour l’Armée du Rhin. Mereka pun menirukannya bernyanyi sepanjang perjalanan ke kota Paris. Sesampainya di kota tujuan, penduduk Paris pun mendengar lagu yang dikumandangkan. Mereka turut menyanyikan lagu tersebut, dan memberi judul “La Marseillaise”, sesuai dengan tempat para prajurit berasal.

(Wikipedia, 2016)

Sorotan kamera juga berlaku sama, close-up menyoroti wajah-wajah para punggawa Ayam Jantan. Melihat deretan wajah-wajah para pemain Perancis memang sarat pluralisme, mengingatkan pada semangat Liberte, Egalite, Fraternite. Sissoko, Amtiti, Pogba, tak ada beda dengan Giroud, Lloris, Griezman sekalipun kontras soal warna kulit. Tampak mereka direkat oleh seragam yang sama, seragam untuk mereka dari ras manapun dan bentuk rambut model terserah, yang penting nasionalisme dan patriotismenya tak setengah-setengah.

Saya sendiri cukup khidmat mendengarkan La Marseillaise. Ditambah para punggawa Perancis yang menyanyikannya penuh bangga dan bersemangat sekali. Seakan menegaskan semangat Napoleon kala menaklukkan beberap Negeri didaratan Eropa! Ditambah nada dan komposer lagu ini yang kalau diperhatikan agak kembaran dengan salah satu lagu nasional kita, Maju Tak Gentar! Coba diperhatikan lagi.

Sesi menyanyikan lagu kebangsaan usai. Laga akan segera dimulai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun