Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... Penulis - Food blogger Indonesia

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rindu Bulan Ramadan yang Banyak Temannya

16 April 2021   23:16 Diperbarui: 16 April 2021   23:17 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan saya beranjak remaja, saya ikut-ikutan mengirim kartu Lebaran kepada teman-teman saya. 

pexels.com
pexels.com
Agak aneh sih, karena teman-teman saya kan masih teman yang satu sekolah juga, dan hari terakhir kami bertemu di sekolah adalah 3 hari sebelum Lebaran. Terbayang hari ini adalah hari terakhir sekolah, besoknya saya sudah lari ke kantor pos untuk mengeposkan kartu-kartu saya kepada teman-teman sekolah itu. 

Tapi saya tetap menyukai kegiatan kirim-kirim kartu itu. Kartu Lebaran yang dikirim anak-anak biasanya bergambar lucu-lucu, sesuai selera pengirimnya. Ada surat pendeknya segala, misalnya berbunyi, "Kamu liburan ini ke mana aja?"

Mengirim kartu Lebaran adalah pertanda kedekatan dengan teman. Saya terima kartu sepuluh biji, berarti orang yang menganggap saya dekat dengan mereka adalah 10 orang. Tidakkah itu membahagiakan?

Karena mengirim kartu Lebaran adalah urusan kedekatan, maka saya juga memilih-milih gambar kartu Lebarannya. Setiap tahun, saya sudah senang jalan-jalan ke toko buku pada minggu pertama Ramadhan untuk survey kartu Lebaran. 

Saya sudah mengincar kartu-kartu di salah satu rak. Gambar yang satu ini akan saya kirim kepada sahabat saya yang rumahnya di Rajawali. Gambar yang satu lagi akan saya kirim kepada teman saya yang rumahnya di Cimahi. Dan gambar yang satu lagi, biasanya yang terbaik dan harganya termahal, akan saya kirim kepada teman sekelas yang saya taksir, wkwkwk.. 

Kartu-kartunya itu pun tidak langsung saya beli. Tapi saya catat dulu harganya. Lalu saya akan bikin anggarannya. Kemudian saya ajukan anggarannya kepada ayah saya. Tinggal ayah saya protes kenapa saya pilih kartu yang mahal-mahal, padahal masih ada kartu-kartu yang lebih murah (dan tidak ada gambarnya yang lucu). Belum lagi menghitung biaya prangkonya.

Pokoknya urusan belanja kartu Lebaran ini sungguh bikin Ramadhan jadi sibuk!

Saya berhenti kirim kartu Lebaran ketika saya kuliah tahun ketiga. Penyebabnya, 1) tak ada waktu untuk pergi ke toko buku untuk memilih kartu Lebaran. 

Sungguh, kalau dipikir-pikir, memilih kartu Lebaran itu sebetulnya melelahkan. Tapi penyebab yang lebih penting adalah, 2) sudah ada handphone untuk mengirim SMS berbunyi selamat Lebaran.

SMS itu sungguh membuat budaya kirim kartu Lebaran jadi hilang. Saya jadi tidak rindu bulan Ramadhan karena kehilangan rutinitas membeli kartu-kartu Lebaran yang lucu. Bahkan ayah saya tidak mencetak kartu Lebaran lagi. Katanya, nanti juga akan dapat ucapan selamat Lebaran via SMS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun