Nama/NIM: Vicky Laily Shofi 201420000496
Dosen Pengampu : Adv. Dr. Wahidullah., S.H.I., M.H
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Terdiri dari berbagai pulau dari sabang sampai merauke, hingga dijuluki sebagai Negara dengan rumpun terbanyak ke-11 di Dunia. Indonesia merupakan Negara dengan masyarakat yang beragam, salah satunya ditandai oleh keberagaman budaya. Beberapa contohnya seperti perbedaan suku, adat-istiadat, bentuk rumah, logat (nada bahasa), pakaian serta kesenian yang memiliki ciri khasnya masing-masing.
Fakta mengenai semakin terkikisnya budaya asli bangsa Indonesia menjadi ancaman bagi sosial budaya, kemudian meningkatnya angka kemiskinan yang belum dapat diminimalkan, pendidikan yang masih belum merata dipenjuru Nusantara, serta masih tumpulnya aspek hukum menjadi konflik vertikal diantara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta konflik horizontal yang berhubungan dengan Suku, Agama, Ras dan Kebudayaan di Indonesia.
Menyadari dan menghormati adanya perbedaan budaya menjadikan Bangsa Indonesia terbiasa dengan keragaman. Bangsa Indonesia telah dipersatukan dalam semboyan lama terteradalam buku Sutasoma wujudan dari Mpu Tantular berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika” artinya adalah bebeda-beda tetapi tetap satu jua, dengan perjuangan bangsa yang bersatuuntuk mencapai kemerdekaan, sebgai pengingat sejarah hal tersebut merupakan salah satu konsep menghadapi tantangan serta ancaman yang terjadi di Indonesia.
Integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai aspek seperti kebudayaan, sosial, latar belakang ekonomi kedalam kesatuan wilayah dan pembentukan bangsa yang menjamin terwujudnya pencapaian tujuan bersama sebagai sebuah bangsa dengan membentuk keselarasan, keseimbangan serta keserasian. Menciptakan harmoni dari berbagai aspek, mulai dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan sadar untuk mempertahankan kedaulatan bangsa
Faktor yang mendorong integrasi salah satunya adalah sejarah yang menimbulkan rasa senasib seperjuangan, serta keinginan untuk bersatu karena cinta tanah air , rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa serta Negara. Rasa persatuan dan kesatuan dalam bentuk memperkuat ketahanan Negara dibutuhkan oleh Setiap bangsa, proses ini dinamakan dengan sebutan Integrasi Nasional.
Sebagai sebuah bangsa yang realitasnya terpisah pada beberapa bagian, mulai dari segi geografis yang dipisahkan lautan dengan ratusan pulau serta ribuan pulau kecil, menjadikan bangsa Indonesia harus mengikatkan kesatuan dan menyelaraskan seluruh isi kepala warga Negara untuk menumbuhkan rasa persatuan agar tidak terjadi perpecahan.
Tantangan dan ancaman Integrasi dalam bidang sosial budaya termasuk tantangan non militer, ancaman non militer biasanya tidak bersifat fisik dan wujudnyanya tidak terlalu terlihat signifikan, tidak memerlukan persenjataan militer untuk meruntuhkan kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara. Melainkan melalui pergaulan yang disebut-sebut sebagai pengaruh negatif dari globalisasi. Secara berkelanjutan mampu mengikis moralitas sebuah bangsa dan dinilai dapat berpotensi membahayakan kedaulatan suatu negara.
Bhineka Tunggal Ika menjadi konsep ringan namun bermakna yang mampu tetap dilestarikan sebagai bentuk mencintai keberagaman bangsa Indonesia, dapat dilihat dari beberapa implementasinya:
- Bersifat Pluralistik, Yang berarti meskipun berbeda diperlukan adanya jalinan kerukunan, toleransi, dan saling menghormati sebagai bentuk penghargaan sehingga tidak ada orang yang memandang remeh pihak lain.
- Berperilaku Influsif, Semboyan BhinekaTunggal Ika melihat makna diri sebagai individu atau kelompok masyarakat yang menjadi satu kesatuan dalam masyarakat luas.
- Menghargai pendapat orang lain, Penerapan semboyan sebagai bentuk menghormati dan menghargai,merima dan memberi pendapat dalam kehidupan yang beragam.'
- Membahas Permasalahan bersama, Mewujudkan kesatuan, meraih kesimpulan, menemukan solusi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi untuk mencapai kesepakatan bersama (mufakat).
- Rasa rela berkorban, Landasaran Bhineka Tunggal Ika sudah seharusnya didasari oleh rasa kasih dan sayang kepada bangsa dan Negara, tanpa rasa itu rela berkorban dan rasa tanpa pamrih tidak akan terwujud.
- Toleransi, Unsur toleran dalam kebhinekaan adalah cara pandang untuk menumbuhkan rasa saling menghargai, menyebarkan kerukunan dan menyuburkan toleransi pada setiap individu dalam kelompok
Bangsa yang besar tidak pernah lupa akan sejarahnya, begitulah Indonesia yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaaan, yang terdiri dari bentuk identitas nasional antara lain : Pancasila yang dikena dengan Ideologi Negara, Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional, Lagu Indonesia Raya, Bhineka Tunggal Ika (Semboyan), Bendera Merah Putih, Konstitusi UUD 1945, serta Bentuk Pemerintahan Republik.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus Maladi. “Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia.” Humanika 18, no. X (2013): 1–7.
Istiqomah, Yunita Yasmin, and Dinie Anggraeni Dewi. “Memperkuat Integrasi Nasional Melalui Generasi Bangsa Dan Teknologi Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.” Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) 4, no. 1 (2021): 272–77. https://doi.org/10.34007/jehss.v4i1.639.
Jurnal Mitra Teknik Sipil, JMTS. “Modul Semester 2 Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 11.” JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 3, no. 4 (2020): 1–34.
Nurdiansyah, Edwin, and Aulia Novemy Dhita. “Perwujudan Integrasi Nasional Pada Masyarakat Kota Palembang.” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10, no. 1 (2020): 29. https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v10i1.7165.
Rahman, Abd Rasyid. “Peran Agama Dalam Memperkuat Integrasi Nasional (Dalam Prespektif Sejarah).” Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Budaya 12, no. 1 (2017): 101–9. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.34050/jlb.v12i1.3049.
Riyanto, Joko. “Kewaspadaan Nasional , Bela Negara Dan Integrasi Nasional.” Majalah Wira, Puskom Publik Kemhan, 2017. https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2017/09/wiraJuli-Agustus2017.pdf.
Suci, Novi, Dinarti Dinie, Anggraeni Dewi, and Yayang Furi. “Meningkatkan Integrasi Nasional Melalui Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika” 5 (2021): 7890–99.
Yohanes, Sewo. “Penerapan Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika Dalam Menghadapi Ancaman Integrasi Nasional Menuju Kemandirian Bangsa.” Jurnal Investasi 7, no. 4 (2021): 1–14.