Mohon tunggu...
Vicca Wardahtul Ishlah
Vicca Wardahtul Ishlah Mohon Tunggu... Mahasiswi -

الكتابة للمعرفة | اللغة العربية

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Jika Penerapan Layanan kepada Anak Didik Itu Kurang?

25 Oktober 2018   00:12 Diperbarui: 25 Oktober 2018   00:47 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yahh.. kita akan membahas lagi dengan "anak". Pastilah anak itu adalah harta yang sangat berharga yang diamanahi bagi orang tua untuk menjaga nya karena dia adalah suatu anugerah. Anak juga merupakan buah hati orang tua. Namanya juga anak, kita sebagai orang tua (konselor) harus/wajib untuk melayaninya dengan setulus hati tanpa ada rasa berat.

Apakah konselor itu hanya sebatas orang tua? Tidak sama sekali, konselor itu sangat banyak sekali. Orang tua merupakan konselor utama bagi anak. Apa yang terjadi pada anak merupakan seluruh berada pada tanggung jawab orang tua. Selain orang tua siapa lagi? Ada guru di sekolah, wali kelas, kepala sekolah, staff sekolah, dll yang masih banyak lagi. Itu merupakan rangkaian stakeholder bagi konseli.

Jika kita sebagai konselor, wajib bagi kita untuk melayaninya dengan sepenuh hati. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan dalam bimbingan konseling. Karena sejatinya anak juga di bombing dari kecil hingga dewasa. Dibimbing dalam segi jasmani maupun rohani, dibimbing baik dalam segi bathinnya ataupun dhohirnya.

Kali ini pelayanan bimbingan konseling yang harus diterapkan konselor bagi konseli (anak didik) nya ada empat, yaitu : layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual, dukungan sistem. Nah ke empat layanan ini sangat wajib diterapkan pada konseli/anak didik agar anak pun juga berkembang dengan baik sesuai dengan jalannya. Penerapan inilah yang tidak boleh terlambat/kurang sejak anak dalam usia dini hingga ia dewasa. Saya akan mengupas satu persatu sebagai berikut :

1. Layanan Dasar Bimbingan

Layanan ini adalah layanan utama/tahap awal/tahap dasar/. Dimana anak harus mendapatkan layanan ini terlebih dahulu. Layanan ini mencakup penanaman-penanaman moral yang baik pada anak, penanaman sikap postif, ajakan positif, masukan positif dll. Tujuan layanan ini adalah untuk membantu mengembangkan perilaku efektif dan kegiatan hidupnya yang berkaitan dengan perkembangan anak setiap harinya. Contoh layanan dasar ini sangat banyak, diantaranya : penanaman moral tentang agama. Yakni anak dididik dengan agama yang baik, dalam artian penanaman dorongan unruk mengenalkan agamanya da kemudian mendorongnya lagi untuk senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Selaian dalam masalah agama, juga ada penanaman layanan di bidang pribadi soaial nya. Seperti mengkaitkan perkembangan anaknya dengan ajaran agama yang ada. Sejatinya anak terus berkembang dan mengalami masa-masa perubahan ketika ia beranjak semakin dewasa. Nahh disini kita tanamkan perubahan perkembangan anak sesuai dengan ajaran agama. Dilain itu, anak juga butuh layanan atas kehidupan sehari-harinya seperti kebiasaan hidup sehat. Perilaku hidup sehat ini akan menjadi kebiasaan baik, seperti dalam contoh kecilnya itu jika akan makan maka harus mencuci kedua tangan nya agar kuman-kuman hilang. Perilaku hidup sehat ini adalah suatu moral yang memang harus dari kecil ditanamkan. Jika saja anak tidak diberlakukan hidup sehat bisa akan menjadikan anak itu sakit perut atau penyakit yang disebabkan perilaku hidup yang tidak sehat. Nah masih banyak lagi penerapan layanan bimbingan dasar ini, jika saya bahas semua maka tidak akan ada habisnya. Mari kita lanjut menuju..

2. Layanan Responsif

Kalo tadi tentang dasarnya sekarang menuju ke respon an nya. Layanan responsif disini bersifat preventif atau ungkin kuratif. Pelayanan responsif ini bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan yang dirasa penting oleh anak didik. Yang membedakan dengan layanan dasar adalah jika layanan responsif disini memiliki startegi dalam pelayanannya. Adapun startegi nya adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Pelayanan respnsif ini terkait dengan bidang-bidang. Diantaranya, ada bidang pendidikan, bidang belajar, bidang sosial, bidang pribadi, bidang karir, dan bidang kehidupan lainnya. Contoh dalam bidang belajar misalnya anak didik dibiasakan untuk belajar dirumah sedikitnya 1 jam setiap harinya, jika di sekolah bisa dikatakan anak belajar dengan wajib, namun jika anak sudah sampai dirumah makan penanman kewajiban belajar sangat penting. Dengan cara wajib belajar 1 jam di rumah. Dengan seperti ini makan anak akan terkontrol dalam pembelajarannya seperti juga kebiasaan mengerjakan PR di rumah dengan tepat waktu. Dengan begini anak mempunyai rasa tanggung jawab dengan dirinya atau dengan PR yang dibawanya dari sekolah. Karena anak pada masa kelas 4 SD misalnya. Mereka mulai malas mengerjakan PR dirumah hingga mereka mengerjakan nya di sekolah dengan menyontek punya temannya. Nah kebiasaan anak akan semakin doble atau bertambah. Dimulai dengan tidak mengerjakan PR dan disusul dengan menyontek pekerjaan temannya. Anak tidak mengerjakan PR mempunyai alasan masing-masing. Bisa jadi kaena kurangnya pekayanan orang tua terhadap anak. Ataupun bisa jadi dengan kenakalan anak karena beranjak dewasa hingga menuruti gaya teman-temannya. Melihat situasi yang seperti ini, maka pelayanan responsif orang tua harus dipertegas kembali. Anak itu direspon bukan di cuek in. Sejatinya anak juga membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Perhatian keresponan ini sangat diperlukan bagi anak, karena memang anak tidak bisa dilepas dari orang tua. Dia akan membtuhkan orang tua sampai kapanpun. Maka tanamkanlah perhatian pada anak sejak dini.

3. Layanan Perencanaan Individual

Layanan perencanaan individual ini bertujuan untuk membantu anak megimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir, sosial pribadinya. Dengan ini, layanan ini membantu anak didik memahami perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan mengemplementasikan rencana-rencana sesuai dengan pemahaman nya. Strategi nya ada konsultasi dan konseling. Nahh layanan ini cocok dengan mereka yang beranjak dewasa. Dikala mereka menemukan pemahaman yang semestinya untuk dirinya dan mereka merencanakan nya dan kemudian mengkonsultasikan dengan konselor. Mudahnya  lagi jika dialami seorang mahasiswa, mahasiswa yang beranjak skripsi. Nah disini mereka mengajukan judul sesuai dengan pemahaman mereka yang kemudian dirancangnya dengan sebuah judul dan kemudian dikonsultasikan pada konselor (dosen pembimbing) yang akhirnya di emplementasikan.

4. Dukungan Sistem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun