Mohon tunggu...
Vibi Arya Ramadhany
Vibi Arya Ramadhany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student at Airlangga University

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Angka diabetes pada anak meningkat 700%

17 Agustus 2023   16:33 Diperbarui: 20 Agustus 2023   18:12 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut World Health Organization (WHO), Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Seringkali DM dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Namun, DM juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya DM tipe-1. Pada penelitian Yulisnawati (2019), mengatakan diabetes  mellitus  yang  sering  ditemukan pada  anak  adalah  DM  tipe  1,  namun  seiring  meningkatnya  angka  obesitas,  maka  jumlah  anak  dengan  DM  tipe  2 semakin  meningkat.  Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu 10 tahun.

Peningkatan angka diabetes pada anak sebesar 700% dalam waktu satu tahun merupakan skenario yang sangat mengkhawatirkan. Berikut penjelasan umum tentang faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap peningkatan dramatis seperti itu:

  • Polanya Makan yang Buruk: Perubahan pola makan menuju makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan karbohidrat olahan dapat berkontribusi pada risiko diabetes. Ini bisa terjadi jika anak-anak lebih banyak mengonsumsi makanan cepat saji, dan minuman manis.
  • Kurangnya Aktivitas Fisik:  Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar (televisi, komputer, ponsel) daripada beraktivitas fisik memiliki risiko lebih tinggi.
  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga diabetes juga bisa memengaruhi risiko anak-anak mengembangkan penyakit ini. Jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka risiko anak juga akan meningkat.
  • Obesitas: Peningkatan berat badan yang signifikan dan obesitas pada anak-anak dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Obesitas dapat mengganggu cara tubuh menggunakan insulin untuk mengatur kadar gula darah.
  • Stres dan Kurang Tidur: Stres dan kurang tidur dapat memengaruhi regulasi gula darah dan resistansi insulin pada anak-anak. Ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes.
  • Faktor Lingkungan: Polusi udara dan paparan zat kimia tertentu dalam lingkungan juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes pada anak-anak.

Daftar pusaka 

https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus

https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/anak-juga-bisa-diabetes

Yulisnawati (2019), Diabetes pada anak, Prosiding Ilmiah 

          Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

          Vol 57, Tahun 201918

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun