Bermain adalah proses kegiatan yang sangat penting untuk mengembangkan aspek perkembangan setiap kehidupan awal anak. Sejak anak baru lahir, mereka akan banyak belajar apa yang mereka lihat. Sesuai dengan perkembangan yang setiap anak miliki, pastinya kemampuan perekembangannya pasti bertambah. Berikut 6 aspek perkembangan anak dibawah 3 tahun :
1. Aspek Agama dan Moral
Ketika anak umur 2 hingga tahun anak mampu menirukan gerakan sholat orang tuanya.
2. Aspek Motorik
- Motorik Kasar :Anak mampu memberikan refleks menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan, tengkurap. Anak mampu melempar benda yang ada ditangannya, merangkak, bertepuk tangan, melompat di tempat, berjalan sendiri.
- Motorik Halus :Anak mampu memainkan jari tangan dan kaki,meremas, menggaruk-garuk kepala, memegang alat tulis, membuat coretan-coretan bebas, dapat menyusun satu hingga tiga balok.
3. Aspek Kognitif
- Anak mampu memperhatikan permainan apa yang sedang dipegangnya, mengamati benda-benda sudah dipegangnya lalu tanpa sengaja diatuhkan untuk mengetahui benda apa yang dipegangnya, berpaling kearah mana suara-suara yang dapat didengar untuk mengetahui benda apa yang sedang bersuara.
- Anak juga mampu menyebutkan beberapa nama benda, mengenal warna-warna dasar, mulai paham dengan gambar wajah yang sering dikenalinya.
4. Aspek bahasa
Anak mampu menangis, berteriak, bergumam, mengoceh, merespons permainan cilukba, mengucapkan dua hingga tiga kata, menunjuk berbagai nama bagian tubuh uketika ditanyakan, menyanyikan lagu-lagu sederhana.
5. Aspek Sosial Emosional
Anak mampu merespons dengan gerakan tangan dan kaki, menangis ketika sang anak tidak mendspatkan apa yang telah diinginkan, Â marah ketika mereka sedang bermain dan mereka diganggu oleh orang-orang terdekatnya.
6. Aspek Seni
Anak mampu mencari tahu tentang mainan musik, ammpu menggambar coret-coretan menggunakan crayon.
Setelah itu, setelah orang tua mengetahu bergabagai aspek perkembangan. Tak mungkin jika anak mengembangkan aspek perkembangan tidak menggunakan dunia permainan. Hal ini karena, memang anak-anak dibawah usia 3 tahun untuk mengetahui perkembangan yang ada didalamnya, slah satunya dengan menggunakan permainan. Berikut berbgai perminan yang mampu untuk membantu mengerti perkembangan sang buah hati:
1. Bongkar --Pasang Balok
Dalam permaianan ini anak yang berada di usia dibawah 3 tahun dapat melakukan bongkar dan pasang balok perminan. Dengan susunan satu hinggatiga balok. Nah permianan ini, dapat mengembangkan motorik halus maupun kasar pada anak. Motorik kasar berupa anak dapat menggengam balok yang ada. Sedangkan motorik halus merupakan anak mampu menyususn satu hingga tiga kepingan balok.
Ketika, oarang tua membeli balok yang ada ditoko mainan belihlah dengan keadaan kayu dibalok itu halus. Agar, ketika sang anak memainkannya tidak mudah mengalami ketelusupan.
2. Bermain peran
Dalam permainan anka anak yang berumur 2-3 tahun sudah dapat melihat dan mengamati sesuatu sesuai apa yang dilihatnya. Maka dengan itu perminan ini dapat dilakukan seperti, masak-masakan, dokter-dokteran, dan lain sebagainya. Nah dalam permainan ini mampu untuk mengembangkan aspek bahasa anak dan kognitif. Aspek bahasanya terlihat ketika mereka mengucapkan kata untuk melakukan perannya. Sedangkan kogniitifnya adalah mengetahuii peran-peran yang sedang dilakukan dalam perminan.
3. Â Maninan Kulintang dan Tangga Nada
Dalam permianan ini orang tua dapat melkukan contoh terlebih dahulu untuk memainkan alat musik ini. Nah selanjutnya anak dapt menirukannya dengan disertai berbagai lagu-lagu sederhana yang mudah dihafal oleh anak. Perminan ini dapat diterapkan untuk mengetahui aspek perkembangan seni anak. Selain itu juga dapat mengembangkan motorik kasar anak dengan memukul alat musik kulintang.
4. Cilukba
Permainan cilukba merupakan permainan yang menutup mata dengan telapak tangan lalu membukanya dengan mengucapkan "cilukba". Dengan  perminan  ini anak dapat mengembangkan bahasa abak dengan menirukan perkataan cilukba.
5. Telepon Mainan
Cara bermain untuk permainan ini yaitu dengan pilihlah telepon mainan yang aman dan memiliki bunyi atau suara. Kemudian orang tua bisa berpura-pura sedang menelpon anak dan mengucapkan kata "Halo!" biasanya, ia akan meniru dan mengoceh saatr menerima panggilan
Itulah pmacam-macam perminan yang dapat diterapkan untuk anak yang berusia dibawah 3 tahun.
