Mohon tunggu...
Via safitri
Via safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi dari Universitas Islam Negeri Malang tahun 2022. Saya berasal dari prodi PIPS. Saya memiliki hobi menulis dan juga menyanyi. Namun, saat ini saya memiliki minat besar mengembangkan tulisan saya agar dapat dibaca oleh khalayak luas dan bisa menjadi inspirasi untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Praktik Sosial 1888

16 Desember 2022   10:14 Diperbarui: 16 Desember 2022   10:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Para tentara berhasil mengusir para pemberontak yang menewaskan 44.449 orang dan melukai beberapa lainnya. Ini dapat melemahkan semangat para pemberontak. Peristiwa ini membubarkan semua pasukan utama pemberontak dan pemberontakan  mulai mundur.Sementara itu, Ki Wasid dan  pasukannya melakukan long march menuju  Banten Selatan. Pada tanggal 30 Juli 1888,Ekspedisi tentara Kolonial menyelesaikan perjalanan Ki Wasid dan pasukannya ke daerah Sumur.

Pemberontak terus melawan pasukan kolonial, tetapi pada akhirnya mereka lumpuh. Saat itu, kekuatan tentara kolonial cukup kuat. Awalnya terinspirasi dari isu ketika kota Serang dikepung oleh 5.000 pemberontak. Hal ini mendorong pemerintah kolonial Batavia mengirimkan satu batalyon penuh yang ditempatkan di pelabuhan Karangantu.

Akhirnya tentara Tolon membawa beberapa mayat yang diidentifikasi sebagai Ki Wasid,Haji Usman,Haji Tubagus Ismail,Haji Saban dan beberapa saudara dari mereka mengungsi ke Mekkah di Arab Saudi. Korban tewas dalam perang saudara ini ditetapkan sebanyak 17 orang luka-luka yang disebabkan oleh para pemberontak berjumlah tujuh. Pemberontak tewas berjumlah 17 orang. Jumlah pemberontak yang terluka adalah 13 orang. Jumlah total pemberontak yang  diasingkan adalah sejumlah 94 orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun