Membaca laporan koran KR tentang riset UAD mengenai program MBG, yang sudah terdapat banyak data mengenai program tersebut. Ada pun harapan tentang masa depan siswa SD di DIY, tentang bagaimana kerja otak anak. Para peneliti UAD menggunakan teknologi EEG agar bisa melihat kinerja gelombang otak pada anak dan memahami nutrisi yang bisa mengalirkan potensi tersembunyi. Ini bukan hanya soal penelitian, melainkan upaya kemanusian dengan sains.
- Sentuhan Teknologi Canggih di kepala
- Membayangkan siswa SD menggunakan perangkat canggih di kepala mereka yang terlihat begitu mengerikan seperti pada film fiksi ilmiah. Tetapi di balik semuanya, terdapat semangat dari Prof. Anton Yudhana, ketua tim riset, menjelaskan bahwa penggunaan EEG ini untuk melihat bagaimana otak anak bekerja. Kalimat tersebut adalah sebuah pernyataan dengan penuh rasa ingin tahu dan kepedulian mengenai perkembangan generasi muda saat ini. Riset ini dilakukan untuk melihat siswa SD bukan hanya sebagai objek penelitian, melainkan sebagai individu kecerdasan dan kemampuannya berfikir layak untuk diukur dan diperjuangkan.
- Membawa Ilmu Pengetahuan ke Tengah Keluarga
- Riset ini begitu menyentuh hingga bisa membawa dunia riset dengan realitas kehidupan sehari-hari. dengan melibatkan dosen gizi, mereka pun memastikan bahwa persoalan perut tidak lepas dari perkembangan otak anak.Hal ini mengingatkan bahwa gizi anak tidak hanya diukur dengan berat badan saja, melainkan ada faktor penting lainnya, seperti kecerdasan bahasa dan kemampuan berfikir transformasi anak untuk masa depan mereka. Jadi, kemungkinan riset ini bisa menjadi pengingat untuk orang tua terkhusus wilayah DIY agar setiap suapan makanan anak tidak hanya mengenyangkan, melainkan juga untuk membangun kecerdasan bahasa dan kemampuan berfikir transformasi anak.
- Bukti untuk Masa Depan yang Lebih Baik
- Penelitian ini bertujuan untuk memberikan landasan ilmiah bagi kebijakan MBG. Kata "bukti" disebutkan dr. Nuni dan dr. Rahma, menunjukan bahwa mereka ingin kebijakan ini benar-benar bisa bekerja. Ini adalah janji yang menghangatkan, karena terdapat orang-orang yang bekerja di balik layar, berjuang dengan data dan penelitian agar kebijakan yang dibuat benar-benar berpihak pada kesejahteraan anak-anak. Prototipe yang dihasilkan bukan hanya sebuah alat, melainkan symbol sains dan empati bersatu untuk menciptakan masa depan anak yang lebih cerah.
 Hasil penelitian UAD ini menunjukkan bahwa di setiap langkah langkah ilmiah dan setiap data yang diambil terdapat cerita kemanusiaan dibaliknya. Penelitian ini adalah cerita mengenai harapan tim peneliti, anak-anak yang berhak mendapatkan masa depan terbaik, dan para akademisi yang gigih bekerja untuk mewujudkan harapan itu. Riset ini menunjukkan bahwa teknologi canggih dan data yang presisi bisa digunakan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI