Mohon tunggu...
Veronika DwiUtami
Veronika DwiUtami Mohon Tunggu... Seorang pegiat kesehatan masyarakat

Seorang wanita yang terus belajar walaupun sudah menikah dan memiliki anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Puntung Rokok: "Si Kecil" yang Tak Pernah Hilang

1 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 1 Oktober 2025   09:58 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya air yang jadi korban. Puntung rokok yang dibuang ke tanah juga membawa masalah. Racun di dalamnya bisa menurunkan kesuburan tanah, meracuni mikroba yang penting untuk ekosistem, dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

Pernahkah Anda melihat pot bunga yang tanamannya tiba-tiba mati? Salah satu penyebabnya bisa jadi puntung rokok yang dibuang ke sana. Racunnya meresap ke media tanam, lalu perlahan-lahan membunuh akar tanaman.

Puntung dan Kebiasaan Kita

Yang membuat masalah ini semakin pelik sebenarnya bukan hanya soal racun yang terkandung dalam puntung rokok, melainkan juga kebiasaan manusia. Banyak perokok terbiasa menyentil atau membuang puntung sembarangan: ke jalan, ke parit, ke taman, ke pantai, bahkan di jalanan saat berkendara. Bagi mereka, gerakan itu mungkin terasa ringan, bahkan sudah menjadi refleks yang tidak dipikirkan lagi. Alasannya sederhana---puntung dianggap kecil, tidak berbahaya, dan "akan hilang dengan sendirinya".

Sayangnya, cara pandang seperti ini justru menjadi sumber masalah besar. Puntung yang dianggap remeh itu akhirnya menumpuk di lingkungan. Tidak ada yang benar-benar hilang; justru ia berpindah tempat, terbawa angin, tersapu hujan, lalu masuk ke got, selokan, sungai, hingga laut. Di sana, ia bercampur dengan air dan tanah, melepaskan racun yang kemudian meracuni ikan, udang, tanaman, bahkan pada akhirnya bisa kembali ke tubuh manusia melalui rantai makanan.

Data global memperlihatkan betapa seriusnya masalah ini. Studi internasional mencatat bahwa puntung rokok menyumbang 30--40% dari seluruh sampah yang dikumpulkan di pantai-pantai dunia. Sebuah studi yang dilakukan di pantai di Kabupaten Malang Selatan menemukan hasil yang cukup mencengangkan dimana sebanyak 1.877 sampah puntung rokok ditemukan dan paling banyak didominasi ukuran 2,5-5cm. (Novotny et al., 2015; Setiawan et al., 2021)

Masalahnya bukan hanya pada jumlah, tapi juga cara masyarakat memperlakukan puntung. Plastik, botol, atau kaleng masih sering dikumpulkan untuk didaur ulang, tapi siapa yang mau repot mengumpulkan puntung rokok? Akibatnya, puntung nyaris tidak punya nilai ekonomi di mata pemulung maupun sistem daur ulang. Ia dibiarkan begitu saja, menjadi limbah yang menumpuk dan sulit diatasi.

Maka, akar masalah puntung rokok bukan sekadar pada sifatnya yang beracun, tapi juga pada budaya abai masyarakat. Selama kita masih memandang enteng kebiasaan membuang puntung sembarangan, maka solusi apa pun---mulai dari teknologi daur ulang hingga aturan pemerintah---akan sulit berhasil

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Masalah puntung rokok memang global, tapi solusinya bisa dimulai dari diri sendiri. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

Buang pada tempatnya. Jika Anda merokok, pastikan puntung masuk ke tempat sampah atau asbak. Jangan sentil ke jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun