Mohon tunggu...
Vera Verawati
Vera Verawati Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary woman

Kopi dan buku, serta menulis apa pun yang tergerak hati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semua Bisa Dibicarakan, Stop Kekerasan

29 Januari 2024   10:43 Diperbarui: 3 April 2024   03:41 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cibiuk Resto Kuningan. (Dokumentasi Penulis)

Apa yang paling mempengaruhi tindakan seseorang adalah reaksi (ekspresi yang tercipta atas sesuatu yang memicu dan mendorong melakukan tindakan). Ada sebagian orang yang sangat peka dan begitu mudah tesulut. Hingga sering terlihat berita-berita mencengangkan.


Wara-wiri kekerasan terjadi dilakukan oleh orang terdekat bahan orang yang paling anda puja. Maka apa upaya seseorang untuk bisa menghindari aksi diluar ekspektasi. Komunikasi dua arah adalah salah satu solusi positif dan paling mudah dilakukan.


Berikutnya adalah mempertajam kepekaan anda, untuk bisa membaca kondisi di sekitar dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa menyinggung perasaan seseorang. Termasuk orang-orang terdekat anda. Miris bukan, warta saat ini membuat kita mengelus dada dan berkata,"manusiakah mereka?"


Seorang bapak tega memperkosa anak kandung sendiri, suami membunuh istri yang setiap hari berbakti, bapak membunuh anak-anak buah cintanya, anak-anak korban sodomi oleh orang-orang yang paling dihormati dan dipuji dan masih banyak lagi kasus yang membuat kita menggeleng-geleng kepala.


Catatan penting bagi setiap orang, sebagai makhluk sosial ada hati yang perlu dijaga agar tak terluka, oleh sekecil apapun reaksi atas hal-hal yang bisa jadi mengecewakan anda. Dari siapa pun itu, bahkan dari pasangan sendiri. Bukankah masih ada bahasa untuk memperjelas semuanya. Ada cara lain sebagai solusi peredamnya.


Tidak bisa menyalahkan atas sebuah perubahan di peradaban sekarang, teknologi canggih dengan berbagai audiovisualisasi yang gampang diakses semua umur, tanpa filter. Maka semua keputusan dikembalikan pada kita sebagai manusia yang diberi akal.


Gunakan untuk memilah dan memilih, agar tak terjadi degradasi moral hingga menyebabkan anda kehilangan sifat kemanusiaan. Jangan diam jika dirasa ada ketidaksesuaian, bicarakan dengan tenang tanpa harus dibumbui praduga.


Bijak menyikapi jika hasilnya mengecewakan, lalu cari solusi yang paling mampu anda lakukan dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Karena apa yang terjadi pada anda merupakan guru yang mengajarkan anda untuk kuat dan sabar.


Redam sebesar apapun keinginan, jadikan sebagai motivasi untuk menjadi pribadi lebih baik hingga dengan begitu anda bisa terus bergerak dilajur yang benar tanpa harus melanggar aturan sosial juga perintah Tuhan.


Pondok Kata, 29 Januari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun