Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lika-liku Menuju Rezekinya Allah (Bab 1 Pertemuan)

25 Maret 2021   09:32 Diperbarui: 25 Maret 2021   10:12 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Vera Syukriana, S.Pd

Berawal dari niat teman dekatku yang menginginkan aku berkenalan dengan seorang laki-laki. Dia menginginkan aku menjadi teman dekatnya. Laki-laki yang seangkatan denganku di SMA. Tapi, aku tidak mengenalnya sama sekali. Sehingga aku bertanya-tanya siapa laki-laki itu?

Tepatnya tahun 2009, aku sudah bersiap untuk menemui seseorang yang tak kukenal. Laki-laki yang sama lokasi sekolah tapi tidak kenal sama sekali. Begitu luaskah sekolahku? Atau memang aku yang tidak bergaul sehingga aku tidak mengenalnya.

Tiba-tiba gawaiku berbunyi saat aku berdandan bersiap menemuinya. Temanku noveri menelponku dan memohon maaf padaku.

"Assalammualaikum, Ver. Vi mohon maaf karena sudah memberi harapan pada Ver. Rupanya teman kita yang akan Vi kenalkan itu sudah punya kekasih dan ceweknya Si Kembar teman sekolah kita saat SMP", kata Novri merasa bersalah.

" Iya, Vi. Enggak masalah. Era hanya penasaran dengan laki-laki yang akan Vi perkensaalkan", jawabku dengan santai.

Mendengar penjelasan Novri aku tersenyum dan menyampaikan bahwa ini hanya perkenalan yang tertunda. Sebenarnya dari lubuk hatiku yang terdalam, aku sangat penasaran sama lelaki ini. Aku tidak ada niat untuk menjadikannya kekasih tapi cukup berteman dan berkenalan.

Akhirnya, pertemuan hari itu gagal. Aku tidak mau memikir pasangan yang tidak jelas. Bagiku menjadi wanita pilihan yang halal akan lebih baik dari pada pacaran dengan tujuan hanya sesaat.

Aku lanjutkan perjuanganku mencari kerja. Aku tamatan kuliah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Aku seorang anak petani dan harus tau diri dengan kehidupan ekonomi keluarga. Keputusanku kuliah D2 PGSD agar aku dapat bekerja setelah tamat dan tidah butuh waktu yang lama menunggu tamat. Hanya butuh waktu 2 tahun untuk menyelesaikannya.

Tempat kuliahku yang berada di Kota Bukittinggi, mengharuskanku untuk bertahan di sini. Aku tidak mau pulang sebelum mencoba untuk memasukkan lamaran kerja. Kubuat surat lamaran di malamnya dan paginya aku datangi sekolah-sekolah SD yang ada di Kota Bukittinggi. Namun, tidak satu pun sekolah yang menerimaku langsung. Berbagai cara mereka menerimaku saat melamar. Ada yang meminta meninggalkan surat lamaran dan akan menghubungi kalau membutuhkan tenaga honor, ada juga yang menerima dengan baik tapi tetap tidak diterima karena tidak ada biaya untuk menggaji tenaga honorer. Dan yang paling menyedihkan ketika mereka menolakku tanpa meminta masuk dengan alasan kepala sekolah tidak ada dan tidak butuh tenaga honorer.

Sungguh malang nasib si pencari kerja. Saat itu aku harus kuat dan bersabar demi pencapaian yang diinginkan. Kupulang ke kampung halaman membawa beberapa surat lamaran untuk mencari kerja di kampung. Hal yang sama kurasakan saat menemui kepala sekolah di kampungku. Mereka tidak memiliki biaya untuk menggajiku. Aku tetap optimis dan mencari kerja ke Kota Padang Panjang. Bderkat sabar, Allah berikan kesempatan padaku untuk mengajar di SDN 13 Teladan Kota Padang Panjang. Di sini aku sebagai guru bantu kelas satu karena siswa kelas satu banyak sehingga perlu dua guru satu kelas dan guru perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun