Oleh: Vera Syukriana,S.Pd
Inna Lillahi wa inna Ilaihi raji'un.
Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya panutaanku, Kepala Sekolah tempat pertama kali aku mengabdi. Teriring doa tulus kuyang sangat mencintai dan mengormati beliau.
Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah Bapak Syamsurijal. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran.
Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan azab neraka.
Sungguh hati ini sangat sedih ketika mendengar kabar mendadak. Berita duka dari Negeri di Atas Awan alaias Desa Lumindai. Linangan air mataku tak terbendung mengingat dirimu.
Bapak yang selalu memberi semangat dan dorongan untukku ketika pertama kali jadi ASN. Jasa beliau sungguh banyak padaku. Beliau pengganti orang tua bagiku ketika jauh dari keluarga.
Sekarang dia sudah tiada. Pertemuan du bulan yang lalu adalah pertemuan terakhirku dengannya. Aku sempat meminta maaf pada beliau sampai menangis seolah-oleh tidak akan bertemu lagi.
Air matanya pun berlinang. Permintaan maafku diterima. Kucium tangannya dan ke lepas dia pergi untyk memberi makan ikan lelenya di waktu senja. Hatiku terasa lega tapi kenapa aku mersa ini pertemuan yang terakhir.