Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nyata! Pengakuan Pasien Positif Covid-19

3 Desember 2020   11:57 Diperbarui: 3 Desember 2020   12:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemaren kakak sempat drop. Dia mengalami mual dan muntah-muntah dari sore sampai jam 10.30 malam. Sehingga datang satgas Covid mengukur tensi dan dikasih obat. Nyatanya, asam lambung kakak meningkat.

Malam itu, yang terlintas dipikirannya bahwa nyawanya akan berakhir. Badannya semakin melemah dan tangannya sudah terasa dingin. Alhamdulillah, sekarang masih diberi kesempatan untuk hidup dan bisa melaksanakan ibadah.

Beribadah kepada Allah SWT yang dapat menenangkan hatinya dan menjauhkannya dari keputus asaan. Sekaranglah saatnya dia lebih meningkatkan iman dengan mendekatkan diri pada Sang Khalik.

Sebelum kakak sudah ada 2 orang rekan kerjanya yang positif Covid. Sekarang menyebar kepada beberapa orang kepala sekolah dan ASN lainnya.

Keadaan membuat kami yakin bahwa Covid memeng ada. Tapi yang kami sedihkan, bagaimana dengan kelanjutan pendidikan anak bangsa kita sekarang? Sampai kapan pandemi ini berakhir?

Padahal sudah ada rencana oemerintah untuk belajar tatap muka. Ternyata sekarang semakin banyak yang positif Covid.

Pupus harapan kami para guru untuk bisa kembali seperti dulu lagi. Sepertinya tahun ajaran 2020/2021 tidak akan ada tatap muka.

Tidak hanya di Kota Solok, pasien Covid semakin meningkat di daerah lain. Contohnya daerah Kota Padang Panjang.

150 orang lebih peserta didik Diniyah Putri mengalami positif Covid. Ini dikarenakan sudah banyak masyarakat yang memandang remeh penyakit ini.

Banyak yang melanggar protokol kesehatan Covid. Masyarakat menyangka penyakit ini hanya sekedar sebuah politik dari pemerintah. 

Mereka lalai dengan kesehatan. Masih banyak yang tidak memakai masker. Banyak juga yang melakukan kegiatan berkumpul di satu tempat sehingga mereka tidak mengjaga jarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun