Kota Tegal berada di wilayah Jawa Tengah merupakan wilayah pantai utara (pantura).
Kebetulan selama 7 hari saya menemani bapak di Rumah Sakit (RS) Kardinah, Kota Tegal setiap hari harus cari makan disekitar situ karena rumah saya di kabupaten sebelah sehingga selama itu gak pernah pulang.
Beberapa makanan khas Kota Tegal bisa ditemukan disekitar rumah sakit, tulisan inj semoga bermanfaat buat teman-teman yang rumahnya di daerah lain seperti saya dan harus menginap disekitar sini.
1. Warteg Sederhana (Ibu Marwi)
Warung sederhana (Ibu Marwi) asli warteg karena tempatnya di Tegal, sangat dekat dengan Kardinah, tepatnya sebelah kanan pintu gerbang rumah sakit, sebelah barat perempatan Kejambon.
Pagi jam 7 warteg ini sudah buka dengan hidangan beraneka pilihan dari sayuran sampai lauk pauk dengan harga terjangkau.
Untuk rasa juga saya paling cocok di warteg ini daripada warteg lain yang berada disekitar rumah sakit.
Untuk nasi rames isi telor dan perkedel hanya 10 ribu rupiah, rendang 18 ribu, telor dan rempela hati 14 ribu, harga masih umum.
Rasa lauknya enak dan nasi lumayan dibanding tempat lain yang ambyar, selama di Tegal memang belum nemu nasi yang pulen bahkan saat beli lewat gofood salah satu gerai waralaba nasinya ambyar juga.
2. Kupat Bongkok
Awalnya saya jalan sekitar 100 meter dari gerbang Kardinah dan lihat gerobak ini, tertarik juga membaca nama makanan ini. Di daerah saya bongkok adalah sebutan untuk nasi ketan yang diberi parutan kelapa, ternyata yang ini beda.
Kupat bongkok adalah salah satu makanan khas Kota Tegal dan sekitarnya yang biasa dijual pagi hari untuk menu sarapan. Penjual satu ini sengaja mulai buka lapak dari jam 5 sore sampai habis, ditrotoar depan warung bebek pak Slamet.
Seporsi kupat bongkok hanya 5 ribu rupiah, sayangnya saya gak bisa mendokumentasikan bentuknya karena beli pakai plastik dan di rumah sakit gak bawa mangkok jadi aneh kalo dipoto. Kupat bongkok terdiri dari irisan ketupat, bumbu kuning tanpa santan, petis tempe semangit (tempe yang sudah lama dan mengeluarkan bau khas), taburan bawang goreng dan mi kuning goreng yang diremuk serta sambal bagi yang suka pedas.
Untuk rasa saya kasih nilai 7/10, lumayan juga rasanya, mungkin lebih enak kalau makan langsung ditempatnya. Ternyata kata bongkok adalah salah satu nama desa di Kota Tegal, jadi kupat bongkok makanan yang asal mulanya dari Desa Bongkok, begitu menurut penuturan penjualnya.
Boleh dicoba bagi yang penasaran dengan makanan khas satu ini.
3. Ponggol Setan (Pongset)
Gerobak pongset persis disebrang gerbang utama RS. Kardinah, buka mulai maghrib hingga malam.
Menunya beragam dan yang pasti semua menu terlihat dengan bumbu berminuak penuh irisan cabe. Sudah kebayang rasa pedas bakal membakar lidah dan menggugah selera makan.
Harga pongset beragam sesuai pesanan, ada mendoan dan minuman juga bisa dimakan di lesehan ataupun dibungkus. Penjualnya cekatan sehingga yang antri bisa dilayani dengan cepat.
Saatnya menikmati pongset yang ternyata sama sekali gak pedas, sangat berminyak dan hambar. Rasa bumbu sama sekali tidak terasa asin atau manisnya, benar-benar tanpa rasa. Agak kecewa juga karena tampilan dan rasa sangat berbeda, atau mungkin selera warga bahari memang seperti ini juga saya gak tau.Â
Nyatanya yang beli pongset sampai antri berarti memang banyak yang suka, cuma saya yang lidahnya tidak terbiasa dengan rasa bumbunya.
Itulah 3 jenis makanan yang saya sajikan, untuk jenis lainnya ditulisan berikutnya ya.
Selamat membayangkan hidangan
Happy reading
