Mohon tunggu...
Veramuna Risqyana
Veramuna Risqyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mamah yang menulis.

Akan berisi tentang parenting, hobi, lifestyle, serta keresahan yang terpikirkan tentang suatu isu. Kadang akan menulis fiksi jika sedang mood.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku: One of Us is Lying

15 Februari 2021   22:41 Diperbarui: 15 Februari 2021   22:53 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ruang detensi sore itu berisi lima anak SMA yang masing-masing mengaku dijebak agar berada di sana. Bronwyn, murid teladan dengan nilai yang sempurna dan tidak pernah melanggar aturan. Addy, gadis populer pemenang kontes kecantikan.

Copper, atlet baseball andalan sekolah, pelempar yang sedang naik daun. Nate, anak bandel yang sedang dalam masa percobaan polisi karena transaksi narkoba. Serta Simon, murid buangan yang membuat aplikasi gosip terkini di Bayview High.

Simon mati, sesaat setelah meminum air keran dari gelas kimia yang berada di ruangan. Penyidik memastikan kematian Simon bukanlah suatu kecelakaan, tetapi disengaja.

Simon bukanlah seorang siswa SMA biasa. Dia memiliki banyak musuh di sekolah, karena gosip yang dia sebarkan. Tidak ada yang berani membantah kebenaran cerita yang ditampilkan Simon dalam setiap unggahannya, karena selalu tepat. Keempat murid lain memiliki alasan untuk membunuh, atau setidaknya membenci Simon.

Apakah salah satu dari mereka membunuh Simon, atau keempat siswa itu yang merencanakan pembunuhan itu bersama-sama? Ataukah ada pelaku lain, yang merencanakan semuanya dengan cermat dan berhati-hati? Jika satu di antara mereka berbohong, siapa?

Novel ber-genre misteri ini dibalut dengan gaya penceritaan teenlit sehingga terasa segar. Satu demi satu misteri terungkap dengan perlahan, tanpa membuatnya jadi membosankan. Ini merupakan salah satu novel yang membuat pembaca ingin menyelesaikannya dalam sekali duduk akibat gedoran rasa penasaran.

Sepanjang alur cerita, pembaca diajak mendalami karakter keempat tokoh utama dengan masuk ke dalam pikiran mereka. Novel ini bercerita dengan sudut pandang tokoh utama, bergantian secara acak sesuai kepentingan cerita.

Meskipun awalnya terasa agak canggung membaca banyak pergantian sudut pandang, pada bagian pertengahan menuju akhir, cerita menjadi semakin menarik sehingga bisa diabaikan. Karen M. McManus sebagai pengarang telah berhasil membuat gaya penulisan ini menjadi salah satu daya tarik.

Membaca novel ini, pembaca dibawa ikut menganalisa sebuah kasus kematian tanpa adanya sesosok peran detektif yang menjadi porosnya. Kumpulan petunjuk disisipkan secara rapi dan detail, sehingga sebaiknya tidak ada satu paragraf pun terlewatkan.

Dengan penceritaan yang sangat baik itu, saya dibuat salah terka hingga berkali-kali. Plot twist yang muncul sungguh memuaskan logika. Tidak terlalu tajam, melainkan menikung dengan amat cantik. Saya menertawakan kesalah-terkaan saya dengan lapang dada setelah semua penjelasan usai.

Yang paling membuat saya salut dalam novel ini adalah pembuatan karakter tokoh. Awalnya saya skeptis dengan ramuan tokoh teenlit yang menurut saya terlalu sering muncul. Hanya satu tokoh yang memiliki latar belakang cukup unik, yang justru mati di awal cerita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun