Mohon tunggu...
Velya BerlianaPutri
Velya BerlianaPutri Mohon Tunggu... Institut Pariwisata Trisakti

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah dan Filosofi di Balik Kuliner Tradisional Nusantar: Rendang, Mahakrya dari Sumatera Barat

20 Januari 2025   16:32 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:38 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melalui hidangan rendang, masyarakat Minangkabau juga menunjukkan kebersamaan dan gotong royong, terutama saat proses memasaknya yang melibatkan seluruh anggota keluarga atau masyarakat setempat.

4. Ragam Variasi Rendang

Meskipun rendang daging sapi adalah yang paling populer, terdapat banyak variasi rendang di Sumatera Barat, yang menunjukkan kreativitas kuliner masyarakat setempat. Beberapa di antaranya adalah:

  • Rendang Ayam: Menggunakan daging ayam sebagai pengganti daging sapi.
  • Rendang Itik: Dibuat dengan daging itik, memberikan rasa yang unik dan khas.
  • Rendang Lokan: Menggunakan kerang sebagai bahan utama, sering ditemukan di daerah pesisir.
  • Rendang Daun Singkong: Alternatif vegetarian yang menggunakan daun singkong sebagai bahan utama.

5. Rendang di Mata Dunia

Popularitas rendang meluas hingga ke mancanegara, berkat diaspora Minangkabau dan keberadaan restoran Padang di berbagai negara. Pada tahun 2011 dan 2017, rendang dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN dalam survei pembaca World's 50 Best Foods.

Selain itu, rendang sering diadaptasi oleh berbagai koki internasional, yang menambah daya tariknya di kancah global. Namun, masyarakat Minangkabau tetap menjaga resep tradisional sebagai warisan budaya yang tak tergantikan.

6. Rendang dan Kelestarian Tradisi Kuliner Nusantara

Rendang tidak hanya menjadi kebanggaan Sumatera Barat tetapi juga ikon kuliner Nusantara. Dalam menghadapi modernisasi, pelestarian rendang menjadi tantangan tersendiri. Upaya untuk mempertahankan tradisi rendang dilakukan melalui:

  • Pengajaran resep rendang dari generasi ke generasi.
  • Promosi rendang di festival kuliner internasional.
  • Inisiatif pemerintah untuk mencatat rendang sebagai warisan budaya tak benda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun